Penajam (ANTARA Kaltim) - Penderita demam berdarah dengue (DBD) yang terdata di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara, periode Januari hingga Maret 2015 mencapai 118 orang dan sebanyak 30 persen diantaranya anak-anak.

"Kami mencatat hingga Maret 2015, terdata 118 kasus DBD dengan rincian, sebanyak 55 kasus pada Januari, meningkat menjadi 57 kasus pada Februari kemudian hingga pertengahan Maret tercatat enam kasus DBD," ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Sutrisno, Rabu.

Dari 118 warga yang terserang DBD tersebut lanjut Sutrisno, 30 persen diantaranya anak-anak serta kelompok usia di bawah 20 tahun.

Pada Maret 2015, penderita DBD, menurut dia cenderung turun dibandingkan dua bulan sebelumnya, dimana pada pertengahan Januari jumlah penderita DBD mencapai 39 orang dan pada pertengahan Februari tercatat 16 kasus DBD.

Sementara itu, dari 11 puskesmas yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara, kata Sutrisno, Puskesmas Maridan yang paling banyak menangani kasus DBD.

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara telah melakukan pencegahan dengan melakukan "fogging" atau pengasapan di pemukiman yang dianggap rawan DBD.

"Kader sudah melakukan pemeriksaan jentik di beberapa tempat dan dibekali dengan alat pendukung pemberantasan sarang nyamuk," ujar Sutrisno.

Sutrisno menyatakan, Dinas Kesehatan telah melakukan segala upaya penanggulangan dan pencegahan penyebaran DBD dengan menurunkan kelompok kerja fungsional (Pokjanal) di setiap puskesmas dan di wilayah rawan DBD dilakukan "fogging".

Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, tambah dia, juga menyebar petugas juru pemantau jentik (Jumantik) serta petugas pengasapan nyamuk "aedes aegypti" untuk melakukan pencegahan penyebaran DBD.

"Kami sudah melakukan pendataan di setiap rumah yang berada di lingkungan rawan DBD dan kami berharap bulan ini kasus DBD tidak bertambah," ungkap Sutrisno.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015