Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, harus mengeluarkan biaya Rp16 juta per hari untuk mengoperasikan dua genset karena dua panel sekring mengalami kerusakan, yang diduga dampak dari perbaikan panel ‘automatic transfer switch’ (ATS) atau panel pemindah sumber listrik mesin pembangkit milik PLN.

Kabag Umum Sekretariat Kabupaten (Setkab) Penajam Paser Utara, Rosihan Azwar, Selasa menjelaskan, sampai tiga hari ke depan dipastikan aliran listrik di kantor sekretariat pemerintah kabupaten dipenuhi dengan genset, karena dua panel sekring rusak.

“Aliran listrik dari PLN dipastikan terganggu dengan adanya dua panel sekring rusak. Kerusakan diduga pengaruh perbaikan ATS dimesin pembangkit PLN," kata Rosihan Azwar.

Perbaikan dua panel listrik tersebut lanjut Rosihan, diprediksi bisa diatasi tiga hari ke depan, karena menunggu pesanan panel sekring untuk mengganti panel sekring yang rusak serta perbaikan yang akan dilakukan oleh pihak PLN.

Dia menyatakan, dengan kerusakan tersebut pemerintah harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengoperasionalkan dua genset dimana harus menyediakan dana berkisar Rp2,1 juta untuk membeli 160 liter solar kedua genset yang dipergunakan tersebut.

“Untuk dua genset itu, perlu 160 liter solar dengan harga Rp13.600 per liter. Jadi satu jam keluarkan dana Rp2,1 juta hanya untuk membeli solar," jelasnya.

Sedangkan untuk aktifitas normal di sekretariat pemerintah kabupaten tambahnya, sesuai jam kerja adalah delapan jam sehingga dua genset tersebut, dioperasikan selama delapan jam per hari, jadi biaya operasional tambahan yang harus dikeluarkan pemerintah mencapai bekisar Rp16 juta per hari untuk membeli solar. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015