Sangatta (ANTARA Kaltim) - Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, Isran Noor mengharapkan dana "corporate social responsibility" dari perusahaan tambang PT Kaltim Prima Coal senilai Rp2,5 miliar dialokasikan untuk membangun rumah layak huni di Kecamatan Bengalon.
"Tahun 2015 ini ada dana CSR yang disiapkan KPC, tapi saya meminta dan mengarahkan agar dana itu digunakan untuk pembangunan rumah layak huni (RLH) bagi warga kurang mampu agar target sebanyak 103 unit RLH bisa tercapai," kata Isran Noor di Sangatta, Kutai Timur, Selasa.
Dari target pembangunan RLH sebanyak 103 unit yang dicanangkan Pemkab Kutai Timur, hingga kini baru terealisasi 58 unit dan sisanya diharapkan tuntas tahun ini, termasuk dengan bantuan dana CSR dari perusahaan yang ada di daerah setempat.
Ia mengatakan pemkab akan terus melanjutkan program pembangunan RLH, baik menggunakan dana APBD maupun bantuan dana dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
"Saya juga meminta para pengusaha agar setiap tahun membuat program pembangunan rumah layak huni di masing-masing wilayah kegiatannya untuk masyarakat," tambahnya.
Isran Noor yang akhir Februari lalu menyatakan mundur dari jabatan bupati Kutai Timur, berharap siapapun nanti yang menjadi bupati agar terus melanjutkan program RLH tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Bengalon, Ernawati, mengatakan sebanyak 58 unit RLH untuk warga miskin yang tersebar di sejumlah desa di wilayahnya telah selesai dibangun dan ditempati.
"Untuk Desa Muara Bengalon diusulkan empat unit dan semuanya sudah terealisasi pembangunannya bersama TNI AD dengan dana bantuan dari CSR perusahaan," katanya.
Ia menambahkan program ini bisa terus berlanjut karena masih banyak warga miskin di Kecamatan Bengalon yang membutuhkan rumah layak huni.
Secara terpisah, Superintendent Public Communication PT KPC Yordhen Ampung mengatakan pihaknya tetap berkomitmen melaksanakan program CSR, termasuk untuk pembangunan RLH bagi warga miskin.
"Program pembangunan rumah layak huni diharapkan memberi manfaat hidup sehat bagi warga kurang mampu," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Tahun 2015 ini ada dana CSR yang disiapkan KPC, tapi saya meminta dan mengarahkan agar dana itu digunakan untuk pembangunan rumah layak huni (RLH) bagi warga kurang mampu agar target sebanyak 103 unit RLH bisa tercapai," kata Isran Noor di Sangatta, Kutai Timur, Selasa.
Dari target pembangunan RLH sebanyak 103 unit yang dicanangkan Pemkab Kutai Timur, hingga kini baru terealisasi 58 unit dan sisanya diharapkan tuntas tahun ini, termasuk dengan bantuan dana CSR dari perusahaan yang ada di daerah setempat.
Ia mengatakan pemkab akan terus melanjutkan program pembangunan RLH, baik menggunakan dana APBD maupun bantuan dana dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
"Saya juga meminta para pengusaha agar setiap tahun membuat program pembangunan rumah layak huni di masing-masing wilayah kegiatannya untuk masyarakat," tambahnya.
Isran Noor yang akhir Februari lalu menyatakan mundur dari jabatan bupati Kutai Timur, berharap siapapun nanti yang menjadi bupati agar terus melanjutkan program RLH tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Bengalon, Ernawati, mengatakan sebanyak 58 unit RLH untuk warga miskin yang tersebar di sejumlah desa di wilayahnya telah selesai dibangun dan ditempati.
"Untuk Desa Muara Bengalon diusulkan empat unit dan semuanya sudah terealisasi pembangunannya bersama TNI AD dengan dana bantuan dari CSR perusahaan," katanya.
Ia menambahkan program ini bisa terus berlanjut karena masih banyak warga miskin di Kecamatan Bengalon yang membutuhkan rumah layak huni.
Secara terpisah, Superintendent Public Communication PT KPC Yordhen Ampung mengatakan pihaknya tetap berkomitmen melaksanakan program CSR, termasuk untuk pembangunan RLH bagi warga miskin.
"Program pembangunan rumah layak huni diharapkan memberi manfaat hidup sehat bagi warga kurang mampu," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015