Samarinda (ANTARA Kaltim)  – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim   menggelar pelatihan pengelolaan program Kependudukan dan KB Pembangunan Keluarga (KKBPK) bagi pegawai dilingkungan instansi tersebut.

“Sesuai dengan tema “One team ,one spirit and one goal” yang  memiliki makna yaitu satu kesatuan yang memiliki semangat  dan  tujuan yang sama untuk mensukseskan program-program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) ,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Yenrizal Makmur  saat membuka pelatihan di Lokasi Rumah Ulin Arya Samarinda.

Ia mengatakan  diawal tahun 2015  untuk menyongsong kedepannya , BKKBN  Kaltim   bersama-sama  memperjuangkan  tujuan  yang ingin dicapai  sesuai  visi dan misi   yang  pada tujuan akhirnya  menurunkan angka kelahiran atau  Total Fertility  Rate (TFR).

Menurutnya angka kelahiran di Provinsi Kaltim  masih 2,7  persen , diupayakan kedepan  turun hingga mencapai   2,3 persen .   Jadi  peserta KB yang harus di jaring sebanyak  100 ribu  orang yang diharapkan  menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang  (MKJP).

Penggunaan kontrasepsi  MKJP  di antaranya  IUD,  Implant, Medis Operasi Wanita (Tubektomi) MOW  Metode Operasi Pria  (Vasektomi, ) hal itu untuk menjarangkan kelahiran pada Pasangan Usia Subur (PUS).

Yenrizal Makmur  menjelaskan pada  tahun 2014   BKKBN Kaltim ditargetkan oleh BKKBN pusat pada Kontrak Kinerja Provinsi (KKP)   harus menjaring sebanyak 76.900 Pus dan  ternyata hasilnya melebihi  target yakni  mencapai i 90 ribu  atau 110 persen. Sehingga pada tahun 2015 ditargetkan  sebanyak 100 ribu Pus.
Dikemukakannya meskipun secara global BKKBN Kaltim  dalam pencapaian melebihi target namun ada beberapa penggunaan kontrasepsi ada beberapa yang belum mencapai target  terutama  medis operasi pria (vasektomi).

“Dari 150 orang yang ditargetkan  untuk MOP namun yang terealisasi hanmya 56 orang, kendalanya adalah minimnya  tenaga  motivator, sehingga agak sulit untuk meyakinkan karena mereka sendiri  belum  melakukan MOP. Namun pada 2015 sudah disiapkan tenaga motivator,” katanya.

Adapun kendala lain  dari program KB adalah karena jarak dan letak geografis Kaltim  yang sulit dijangkau seperti daerah transmigrasi , pedalaman, terpencil dan daerah  perbatasan  karena belum tersedianya sarana transfortasi  yang memadai.

Yenrizal  Makmur menambahkan ditahun 2015 ditargetkan perluasan jangkauan hingga kedaerah pedalaman dan perbatasan, diharapkan ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten setempat sehingga tidak ada lagi daerah yang tidak bisa dikunjungi oleh petugas-petugas KB.

Terkait dengan  dipilihnya lokasi  pelatihan pengelolaan program  di lokasi Rumah Ulin Arya sebagai tempat Outbond tujuannya adalah untuk penyegaran bagi para pegawai yang selama ini hanya dilakukan di kantor dalam ruangan tertutup dan kali ini kita coba laksanakan di ruang terbuka.

“Kami juga menghadirkan Kepala BNN Provinsi Kaltim  Brigjen Agus Gatot Purwanto sebagai nara sumber untuk memberikan pencerahan mengenai bahaya Narkoba, agar di kalangan pegawai tidak menggunakan Narkoba,” ujar Yenrizal Makmur. (*)





Pewarta: Rachmad

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015