Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kepolisian Bandara Sepinggan, Balikpapan, mensinyalir kasus pencurian barang bagasi milik penumpang pesawat yang dilakukan petugas pelayanan bagasi karena lemahnya pengawasan dari pihak bandara.

"Kasus itu muncul akibat lemahnya pengawasan oleh atasan para petugas yang menangani bagasi, tidak ada kamera CCTV, hingga seringnya terjadi penundaan keberangkatan," kata Kepala Kepolisian Sektor Bandara Sepinggan Komisaris Polisi Nina Ike Herawati , Jumat.

Polsek Bandara Sepinggan bersama petugas keamanan bandara mengamankan sembilan petugas layanan bagasi dari Maskapai Lion Air pada Sabtu (27/12) saat melakukan operasi penggeledahan.

Dari operasi tersebut, polisi dan petugas keamanan bandara menemukan barang-barang yang diyakini diambil dari tas milik penumpang, seperti dompet, kacamata, tas tangan, dan "power bank" telepon seluler.

Menurut Kapolsek, ada bagian dari ruang penanganan bagasi di Bandara Sepinggan yang tidak terpantau kamera CCTV. Selain juga kelengahan petugas pengawas terhadap anak buahnya.

Menurut ia, satu tim penanganan bagasi pesawat terdiri dari 16 orang dengan satu petugas pengawas. Khusus Lion Air, seluruh urusan bagasi ditangani sendiri oleh maskapai penerbangan itu.

"Menurut pengakuan petugas bagasi yang diamankan, mereka membobol tas penumpang yang diduga di dalamnya ada barang berharga," tutur Kompol Nina.

Sebab itulah, tambahnya, barang milik penumpang yang sering hilang berukuran kecil dan mudah dikantongi, seperti arloji, kacamata, atau dompet.

Sementara untuk barang-barang ukuran cukup besar, seperti laptop atau kamera, bisa dibobol petugas bagasi bila ada waktu yang cukup, terutama saat keberangkatan pesawat harus ditunda.

"Tas yang akan dibobol dipilih secara acak. Namun, para pembobol pertama kali mencari target yang mudah, seperti tas yang cukup bagus, namun resletingnya tidak dikunci. Bila ada cukup waktu, tas bagus yang dikunci pun bisa dibongkar," ujar kapolsek.

RAA, salah satu dari sembilan petugas bagasi yang diamankan polisi karena kedapatan mengantongi dompet milik penumpang, mengatakan bahwa mereka beroperasi sendiri-sendiri saat membobol bagasi.

Selama dua bulan bekerja di Maskapai Lion Air, ia mengakui sudah kali membobol tas penumpang dan mengambil sejumlah barang, antara lain gantungan tas, rokok, dan dompet.

"Kalau rokok, ya saya hisap sendiri, tidak dibawa pulang," katanya saat dimintai keterangan polisi.    (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015