Penajam (ANTARA Kaltim) - Komunitas Peduli AIDS (KPA) Plus Kabupaten Penajam Paser Utara, mendesak pemerintah setempat segera membentuk Komisi Penaggulangan AIDS.

Ketua KPA Plus Penajam Paser Utara, Jodi, Selasa mengatakan, pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS itu untuk mengoptimalkan penanangan pencegahan HIV/AIDS di daerah itu.

"Kami meminta Pemeirntah Kabupaten Penajam Paser Utara segera mengaktifkan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten," ungkap Jodi.

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Penajam Paser Utara kata Jodi juga diharapkan segera melengkapi ruang laboratorium uji darah untuk tes HIV atau fasilitas "Voluntary Counseling Test" (VCT), sehingga tidak lagi bergantung ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Hingga Desember 2014 lanjut Jodi, Dinas Kesehatan (Dinkses) Penajam Paser Utara belum memberikan bantuan obat dan suplemen kepada 25 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sehingga semua pengeluaran untuk membantu ODHA tersebut, menggunakan dana pribadi.

"Satu bulan dana yang dibutuhkan minimal Rp6 juta untuk pembelian obat-obatan dan suplemen untuk para ODHA, belum lagi biaya kosultasi dan tes darah yang harus dilakukan di Balikpapan. Karena Dinas Kesehatan belum memberikan bantuan, terpaksa kami tangani sendiri," ujar Jodi.

Jika Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten sudah terbentuk kata dia, maka tersedia wadah yang menangani secara khusus HIV/AIDS, termasuk persediaan obat-obatan dan suplemen bagi ODHA serta kelengkapan fasilitas laboratorium RSUD karena ada tes laboratorium secara berkala.

"Selama ini, untuk konsultasi tes HIV serta tes laboratorium secara berkala harus ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, karena fasiltas untuk penanganan HIV/AIDS di RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara belum tersedia," ungkap Jodi.     (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014