Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan, mengalokasikan anggaran Rp25 miliar untuk pembangunan tahap pertama jalan lingkar luar III di Balikpapan Utara.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan Tara Allorante di Balikpapan, Rabu, mengatakan total anggaran yang dibutuhkan sesuai dengan Detailed Enginered Design (DED) mencapai Rp200 miliar.
Ia mengatakan sebagai program dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Balikpapan, proses pembebasan lahannya sudah berlangsung sejak 2005 hingga saat ini sudah tidak ada lagi kendala lahan di lapangan.
"Alokasi dana sebesar itu memang belum disepakati berapa persisnya, namun mudah-mudahan tidak akan kurang dari Rp200 miliar," katanya.
Menurut dia jalan lingkar luar III itu akan mulai dibangun dari kilometer (KM) 8 Jalan Soekarno-Hatta ke arah timur, baru kemudian turun ke selatan untuk keluar di Grand City di Jalan MT Harjono dengan lebar 26 meter dan panjang 7 km.
"Jalan tersebut akan dibuat dua lajur yang bisa dipakai arus berlawanan arah untuk memecah arus yang menumpuk mulai dari Km 6 hingga pertigaan Pasar Butun, sampai Km 4 Jalan Soekarno Hatta. Waktu tempuh akan lebih cepat dan lebih efisien," kata Allorante.
Perkembangan selanjutnya adalah tumbuhnya ekonomi di rute itu. Jalan akan melancarkan arus ekonomi. Jalan MT Harjono sendiri adalah jalan lingkar luar I, dan Jalan Sjarifuddin Joes adalah jalan lingkar luar II.
Kedua jalan selesai dibangun dalam 15 tahun terakhir. Sebagian masyarakat Balikpapan masih menyebut kedua jalan itu dengan sebutan awalnya, Jalan Ring Road I atau Jalan Ring Road II
Anggota Badan Anggaran DPRD Kaltim Syukri Wahid mengatakan jika jalan baru itu jadi nantinya, arus kendaraan dari luar kota atau dari pemukiman yang kini banyak di pinggiran Balikpapan itu, dapat menuju ke kota tanpa melewati pertigaan Pasar Butun, tempat arus besar kendaraan yang mau masuk dan keluar kota bertemu.
Dia mengatakan apalagi mereka yang perlu segera menuju Bandara Sepinggan, tidak lagi takut terjebak macet di ruas Km 6 dan Km 4,5 itu. Sebaliknya, karena sebagian arus masuk ruas baru itu, kepadatan arus ke arah luar kota mendapati jalan yang lebih lapang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan Tara Allorante di Balikpapan, Rabu, mengatakan total anggaran yang dibutuhkan sesuai dengan Detailed Enginered Design (DED) mencapai Rp200 miliar.
Ia mengatakan sebagai program dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Balikpapan, proses pembebasan lahannya sudah berlangsung sejak 2005 hingga saat ini sudah tidak ada lagi kendala lahan di lapangan.
"Alokasi dana sebesar itu memang belum disepakati berapa persisnya, namun mudah-mudahan tidak akan kurang dari Rp200 miliar," katanya.
Menurut dia jalan lingkar luar III itu akan mulai dibangun dari kilometer (KM) 8 Jalan Soekarno-Hatta ke arah timur, baru kemudian turun ke selatan untuk keluar di Grand City di Jalan MT Harjono dengan lebar 26 meter dan panjang 7 km.
"Jalan tersebut akan dibuat dua lajur yang bisa dipakai arus berlawanan arah untuk memecah arus yang menumpuk mulai dari Km 6 hingga pertigaan Pasar Butun, sampai Km 4 Jalan Soekarno Hatta. Waktu tempuh akan lebih cepat dan lebih efisien," kata Allorante.
Perkembangan selanjutnya adalah tumbuhnya ekonomi di rute itu. Jalan akan melancarkan arus ekonomi. Jalan MT Harjono sendiri adalah jalan lingkar luar I, dan Jalan Sjarifuddin Joes adalah jalan lingkar luar II.
Kedua jalan selesai dibangun dalam 15 tahun terakhir. Sebagian masyarakat Balikpapan masih menyebut kedua jalan itu dengan sebutan awalnya, Jalan Ring Road I atau Jalan Ring Road II
Anggota Badan Anggaran DPRD Kaltim Syukri Wahid mengatakan jika jalan baru itu jadi nantinya, arus kendaraan dari luar kota atau dari pemukiman yang kini banyak di pinggiran Balikpapan itu, dapat menuju ke kota tanpa melewati pertigaan Pasar Butun, tempat arus besar kendaraan yang mau masuk dan keluar kota bertemu.
Dia mengatakan apalagi mereka yang perlu segera menuju Bandara Sepinggan, tidak lagi takut terjebak macet di ruas Km 6 dan Km 4,5 itu. Sebaliknya, karena sebagian arus masuk ruas baru itu, kepadatan arus ke arah luar kota mendapati jalan yang lebih lapang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014