Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Pemkab Kubar) dan perusahaan tambang batu bara PT Bharinto Ekatama (BEK) berkolaborasi mencetak ketahanan pangan berbasis keseimbangan lingkungan, dengan melakukan penanaman bibit pohon buah dan bibit pohon ulin.
"Selain ulin, pohon buah yang telah ditanam meliputi buah lokal dan buah komersil, seperti kelengkeng, wanyi, lai, mangga, durian, alpukat, dan rambutan. Seperti di kanan kiri kita dan di sepanjang jalan tadi yang sudah besar-besar, itu adalah rambutan yang sudah ditanam beberapa tahun lalu," ujar Bupati Kubar FX Yapan di Kubar, Senin.
Sedangkan saat ini yang sedang dilakukan kolaborasi dengan perusahaan tambang batu bara PT BEK, adalah penanaman pohon di kawasan Hutan Adat Wisata Penarung, di Desa Penarung, Kecamatan Bentian Besar.
Bupati memberi apresiasi kepada perusahaan tersebut karena bersedia membantu melakukan penanaman meski kawasan ini di luar wilayah tanggung jawab BEK, sehingga ia memerintahkan camat setempat dan kepala kampung setempat memberi penghargaan atas upaya mencetak ketahanan pangan sekaligus pelestarian ekosistem.
Ke depan, lanjut ia, kawasan ini dapat memberi dampak ekonomi bagi masyarakat setempat dan pengelola wisata, karena selain buah yang dihasilkan bisa dikonsumsi masyarakat, juga bisa menjadi daya tarik wisatawan karena bisa dipadukan dengan wisata petik buah.
Bahkan, manfaat yang lebih besar juga dapat dihasilkan dari kawasan ini, seperti berbagai jenis hewan hutan dan satwa liar lambat laun akan kembali, seiring dengan makin banyaknya buah lokal yang menjadi makanan mereka seperti monyet, bekantan, burung rangkong, dan lainnya.
"Manfaat yang lebih besar lagi pun dapat dicetak dari sini karena tingginya oksigen yang dikeluarkan pohon untuk kepentingan manusia dan semua makhluk yang butuh oksigen, termasuk untuk mengurangi pemanasan global. Setidaknya sekarang kita sudah bisa merasakan betapa sejuknya kawasan ini ketimbang di daerah tanpa pohon," katanya.
Sementara Cipto Hadi Purnomo, selaku Health, Enviromental, Safety and Community Development Manager PT BEK mengatakan, tahun ini pihaknya telah melakukan pemetaan dan memprogramkan penghijauan di kawasan Penarung ini seluas 15 hektare.
"Nama programnya adalah Ketahanan Pangan Berbasis Lingkungan, maka pohon yang kami tanam merupakan kombinasi dengan mengutamakan pohon lokal, namun pohon komersil juga ada karena kami menyesuaikan juga dengan usulan masyarakat," kata Cipto.
Pihaknya bersedia melakukan penghijauan dan mencetak ketahanan pangan di luar area tambang, karena ada beberapa hal yang menjadi alasan, salah satunya adalah adanya permintaan Gubernur Kaltim dan Bupati Kubar untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024