Penyandang disabilitas tak harus pasrah, kelompok ini pun bisa meraih prestasi tinggi asal bersungguh-sungguh kontinu berjuang. Sebaliknya, mereka yang secara fisik sempurna pun, jika pemalas, pasti tidak memiliki karya, apalagi prestasi.
Satu contoh yang bisa menjadi inspirasi oleh semua kalangan, yakni yang dilakukan oleh Firdaus, atlet para renang asal Balikpapan, berhasil mengukir prestasi gemilang.
Prestasi ini diraih saat Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 6-13 Oktober. Ia berhasil membawa pulang medali emas di nomor 200 meter gaya bebas dan medali perunggu di nomor 400 meter gaya bebas.
“Hal terpenting adalah tetap semangat dan terus berlatih. Tanpa latihan, tak ada kemenangan. Jangan patah semangat meski di tengah keterbatasan,” ujar pemuda kelahiran 24 Agustus 1990 ini.
Perjalanan menuju prestasi ini bukan hal yang mudah bagi Firdaus. Ia harus melewati masa sulit setelah kecelakaan pada 2010, ketika masih duduk di bangku SMA. Kecelakaan itu sempat menjadi titik terendah dalam hidupnya. Dukungan teman-teman dan lingkungannya menjadi kekuatan utama untuk bangkit.
“Dukungan teman-teman memberikan saya semangat baru,” tuturnya.
Sebelumnya, Firdaus telah menunjukkan potensinya pada Peparnas di Papua dengan raihan medali perak dan perunggu. Konsistensi ini, menurut para pelatihnya, adalah hasil dari ketekunan dan dedikasi tinggi selama bertahun-tahun.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta, mengapresiasi pencapaian Firdaus. Ia menegaskan pentingnya dukungan infrastruktur dan pembinaan berkelanjutan bagi para atlet disabilitas di Kaltim.
“Kita akan terus lakukan peningkatan ya, selain sarana dan prasarana tentu SDM seperti pelatih perlu kita persiapkan,” katanya.
Menurut Bagus, Kaltim terus berupaya mencetak lebih banyak atlet berprestasi, termasuk di kalangan disabilitas, melalui penyediaan tenaga pelatih profesional dan fasilitas yang memadai.
Firdaus bukan hanya atlet dengan sederet medali. Ia telah menjadi simbol keberanian dan inspirasi bagi banyak orang, terutama para penyandang disabilitas yang ingin meraih mimpi meski menghadapi keterbatasan.
“Kisah Firdaus adalah bukti bahwa semangat dan kerja keras bisa mengalahkan segala keterbatasan. Hal ini tentu bisa menjadi inspirasi bagi siapapun yang ingin meraih prestasi,” kata Bagus. (Adv/ Dispora Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Satu contoh yang bisa menjadi inspirasi oleh semua kalangan, yakni yang dilakukan oleh Firdaus, atlet para renang asal Balikpapan, berhasil mengukir prestasi gemilang.
Prestasi ini diraih saat Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 6-13 Oktober. Ia berhasil membawa pulang medali emas di nomor 200 meter gaya bebas dan medali perunggu di nomor 400 meter gaya bebas.
“Hal terpenting adalah tetap semangat dan terus berlatih. Tanpa latihan, tak ada kemenangan. Jangan patah semangat meski di tengah keterbatasan,” ujar pemuda kelahiran 24 Agustus 1990 ini.
Perjalanan menuju prestasi ini bukan hal yang mudah bagi Firdaus. Ia harus melewati masa sulit setelah kecelakaan pada 2010, ketika masih duduk di bangku SMA. Kecelakaan itu sempat menjadi titik terendah dalam hidupnya. Dukungan teman-teman dan lingkungannya menjadi kekuatan utama untuk bangkit.
“Dukungan teman-teman memberikan saya semangat baru,” tuturnya.
Sebelumnya, Firdaus telah menunjukkan potensinya pada Peparnas di Papua dengan raihan medali perak dan perunggu. Konsistensi ini, menurut para pelatihnya, adalah hasil dari ketekunan dan dedikasi tinggi selama bertahun-tahun.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta, mengapresiasi pencapaian Firdaus. Ia menegaskan pentingnya dukungan infrastruktur dan pembinaan berkelanjutan bagi para atlet disabilitas di Kaltim.
“Kita akan terus lakukan peningkatan ya, selain sarana dan prasarana tentu SDM seperti pelatih perlu kita persiapkan,” katanya.
Menurut Bagus, Kaltim terus berupaya mencetak lebih banyak atlet berprestasi, termasuk di kalangan disabilitas, melalui penyediaan tenaga pelatih profesional dan fasilitas yang memadai.
Firdaus bukan hanya atlet dengan sederet medali. Ia telah menjadi simbol keberanian dan inspirasi bagi banyak orang, terutama para penyandang disabilitas yang ingin meraih mimpi meski menghadapi keterbatasan.
“Kisah Firdaus adalah bukti bahwa semangat dan kerja keras bisa mengalahkan segala keterbatasan. Hal ini tentu bisa menjadi inspirasi bagi siapapun yang ingin meraih prestasi,” kata Bagus. (Adv/ Dispora Kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024