Sekretaris Jendral Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Mayor Jendral TNI Tri Budi Utomo menetapkan sebanyak 500 Komponen Cadangan (Komcad) gelombang II Matra Darat Kodam VI/Mulawarman, Rabu (20/11).
"Hari ini menjadi momen bersejarah karena sebanyak 500 orang telah ditetapkan sebagai anggota Komcad Matra Darat Gelombang II Tahun Anggaran 2024.," kata Tri Budi saat membacakan amanat Kementerian Pertahanan RI.
Penetapan itu berlangsung di Lapangan Merdeka Kota Balikpapan, sekaligus Tri Budi melakukan pemantauan kesiapan pasukan dengan berkeliling menggunakan mobil Jeep, dan anggota Komcad turut unjuk kebolehan pada kegiatan itu.
Tri Budi mengemukakan status anggota Komcad bagi ASN, karyawan, buruh, dan mahasiswa selama mobilisasi tidak menyebabkan pemberhentian atau putusnya hubungan kerja dengan instansi.
"Setelah ditetapkan sebagai anggota Komcad dan bisa kembali ke profesi semula," katanya.
Dia juga menekankan kepada anggota Komcad untuk menunjukkan perubahan positif hasil Latsarmil seperti disiplin, tanggung jawab, loyalitas, dedikasi, kepemimpinan, dan prestasi.
"Jadilah Komcad yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu menerapkan pengetahuan serta keterampilan secara teori dan praktik sesuai profesionalisme masing-masing di tempat tugas saudara," pintanya.
Tri Budi Utomo berharap agar Komcad bersinergi dan kolaborasi seluruh rakyat Indonesia, memberikan dampak positif bagi penguatan pertahanan negara.
"Ini adalah bukti nyata bakti kita kepada bangsa dan negara, yaitu memiliki Komcad pertahanan negara terlatih, teruji, dan terpercaya," ucapnya.
Tri Budi menambahkan, sistem pertahanan ini mengusung konsep pertahanan semesta atau total defence, yang mencakup pertahanan militer dan nirmiliter yang terpadu.
Dia menjelaskan, konsep ini didasarkan pada deterrence defensif aktif, yang berarti pertahanan negara tidak untuk agresi, tetapi untuk menangkal, mencegah, dan mengatasi ancaman terhadap kedaulatan, keutuhan NKRI, dan keselamatan bangsa.
Adapun untuk strategi smart defense diterapkan dengan mensinergikan pertahanan militer maupun nirmiliter melalui teknologi mutakhir dan diplomasi.
"Hal tersebut sebagai dual strategy yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional yang ada," katanya.
Tri Budi menambahkan pembangunan sistem pertahanan negara terutama di Ibu Kota Nusantara (IKN) selaras dengan rencana induk IKN dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional yang saat ini sedang dijalankan.
"Oleh karenanya, pembentukan Komcad matra darat di Kodam VI/Mulawarman adalah salah satu upaya memperkuat kemandirian pertahanan negara di Ibu Kota Nusantara," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Hari ini menjadi momen bersejarah karena sebanyak 500 orang telah ditetapkan sebagai anggota Komcad Matra Darat Gelombang II Tahun Anggaran 2024.," kata Tri Budi saat membacakan amanat Kementerian Pertahanan RI.
Penetapan itu berlangsung di Lapangan Merdeka Kota Balikpapan, sekaligus Tri Budi melakukan pemantauan kesiapan pasukan dengan berkeliling menggunakan mobil Jeep, dan anggota Komcad turut unjuk kebolehan pada kegiatan itu.
Tri Budi mengemukakan status anggota Komcad bagi ASN, karyawan, buruh, dan mahasiswa selama mobilisasi tidak menyebabkan pemberhentian atau putusnya hubungan kerja dengan instansi.
"Setelah ditetapkan sebagai anggota Komcad dan bisa kembali ke profesi semula," katanya.
Dia juga menekankan kepada anggota Komcad untuk menunjukkan perubahan positif hasil Latsarmil seperti disiplin, tanggung jawab, loyalitas, dedikasi, kepemimpinan, dan prestasi.
"Jadilah Komcad yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu menerapkan pengetahuan serta keterampilan secara teori dan praktik sesuai profesionalisme masing-masing di tempat tugas saudara," pintanya.
Tri Budi Utomo berharap agar Komcad bersinergi dan kolaborasi seluruh rakyat Indonesia, memberikan dampak positif bagi penguatan pertahanan negara.
"Ini adalah bukti nyata bakti kita kepada bangsa dan negara, yaitu memiliki Komcad pertahanan negara terlatih, teruji, dan terpercaya," ucapnya.
Tri Budi menambahkan, sistem pertahanan ini mengusung konsep pertahanan semesta atau total defence, yang mencakup pertahanan militer dan nirmiliter yang terpadu.
Dia menjelaskan, konsep ini didasarkan pada deterrence defensif aktif, yang berarti pertahanan negara tidak untuk agresi, tetapi untuk menangkal, mencegah, dan mengatasi ancaman terhadap kedaulatan, keutuhan NKRI, dan keselamatan bangsa.
Adapun untuk strategi smart defense diterapkan dengan mensinergikan pertahanan militer maupun nirmiliter melalui teknologi mutakhir dan diplomasi.
"Hal tersebut sebagai dual strategy yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional yang ada," katanya.
Tri Budi menambahkan pembangunan sistem pertahanan negara terutama di Ibu Kota Nusantara (IKN) selaras dengan rencana induk IKN dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional yang saat ini sedang dijalankan.
"Oleh karenanya, pembentukan Komcad matra darat di Kodam VI/Mulawarman adalah salah satu upaya memperkuat kemandirian pertahanan negara di Ibu Kota Nusantara," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024