Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, akan segera membangun bendungan berkapasitas sekitar 30 juta meter kubik air.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Penajam Paser Utara Puguh Sumitro di Penajam, Senin, mengatakan pembangunan bendungan tersebut, tidak menggunakan dana APBD Kabupaten Penajam Paser Utara, tetapi akan ditanggung pemerintah pusat melalui APBN.

"Besaran anggaranya kami belum tahu pasti, tapi yang pasti anggaran pembangunan bersumber dari APBN. Bendungan di Semoi, Kecamatan Sepaku itu kapasitasnya jauh lebih besar dibandingkan bendungan Lawe-Lawe yang hanya memiliki kapasitas 11 juta kubik," katanya.

Pembangunan Bendungan Semoi itu, kata dia, sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum.

Namun, katanya, selain besaran anggaran, desain Bendungan Semoi juga lanjut Puguh Sumitro belum diketahui karena semuanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Bendung.

"Desain bendungan juga kami belum terima, tetapi Balai Bendung sudah setuju menerbitkan sertfikat bendungan dan menanggung seluruh biaya pembangunannya," kata Puguh Sumitro.

Bendungan Semoi itu nantinya untuk Kawasan Industri Kariangau (KIK), hotel serta kebutuhan industri di Kota Balikpapan.

"Bendungan Semoi nantinya bisa diperuntukan untuk Kawasan Industri Kariangau (KIK) dan hotel serta kebutuhan industri di Balikpapan, untuk pemipaan bisa melalui jembatan Pulau Balang. Jadi dua bendungan yang akan dibangun ini, bisa memenuhi kebutuhan warga kota Balikpapan," ujar Puguh Sumitro.

Dia mengatakan keinginan Pemkab Penajam Paser Utara untuk mensuplai air bersih ke Kota Balikpapan lanjut Puguh Sumitro, bisa dilakukan.

"Bahkan, untuk bendungan Lawe-lawe, akan diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan pemukiman atau perumahan di Balikpapan. Untuk mendistribusikan air tersebut, bisa melalui jembatan Nipah-nipah-Melawai yang juga akan dibangun," ungkap Puguh Sumitro.   (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014