Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan menggelar simulasi pemilihan dan penghitungan suara menjelang Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 yang digelar di halaman Kantor KPU, Rabu (6/11) dan melibatkan sebanyak 598 warga dari RT 08 dan RT 09 sebagai pemilih.
"Simulasi ini untuk memastikan seluruh petugas memahami detail proses yang akan dihadapi pada 27 November mendatang, atau saat pemungutan suara berlangsung," jelas Ketua KPU Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono.
Dia menjelaskan dalam simulasi tersebut tidak hanya sebagai sarana latihan teknis sematan, tetapi juga dimanfaatkan sebagai antisipasi melihat potensi kesalahan atau kendala yang terjadi di hari H, sehingga potensi-potensi itu bisa dikenali sejak dini.
"Potensi masalah yang timbul itu biasanya muncul terdapat beberapa poin yaitu pemungutan dan penghitungan suara," katanya.
Lanjutnya kesalahan biasanya terjadi pada Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang salah menerima surat suara.
"Kesalahan ini sangat fatal sehingga bisa berujung Penghitungan Suara Ulang (PSU)," ujarnya.
Kemudian juga pada saat penghitungan yakni terjadinya salah hitung, terjadi kesalahan dalam penulisan jumlah surat suara dan lain sebagainya.
"Itu yang kita hindari maka kita benar benar memberikan perhatian khusus terhadap dua hal penting yang menyebabkan kesalahan fatal," tegas Yudho.
Oleh karena itu katanya simulasi menjadi pelajaran penting untuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang akan bertugas nanti.
Yudho menambahkan, dari simulasi ini juga dijadikan bahan evaluasi dari KPU agar pada hari pemilihan nanti semua bisa berjalan lancar.
"Semua kesiapan di susun secara terstruktur, simulasi hingga evaluasi diharapkan menghasilkan pelaksanaan Pilkada yang lancar serta mendapatkan pemimpin untuk Kota Balikpapan yang sesuai dengan pilihan warga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Simulasi ini untuk memastikan seluruh petugas memahami detail proses yang akan dihadapi pada 27 November mendatang, atau saat pemungutan suara berlangsung," jelas Ketua KPU Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono.
Dia menjelaskan dalam simulasi tersebut tidak hanya sebagai sarana latihan teknis sematan, tetapi juga dimanfaatkan sebagai antisipasi melihat potensi kesalahan atau kendala yang terjadi di hari H, sehingga potensi-potensi itu bisa dikenali sejak dini.
"Potensi masalah yang timbul itu biasanya muncul terdapat beberapa poin yaitu pemungutan dan penghitungan suara," katanya.
Lanjutnya kesalahan biasanya terjadi pada Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang salah menerima surat suara.
"Kesalahan ini sangat fatal sehingga bisa berujung Penghitungan Suara Ulang (PSU)," ujarnya.
Kemudian juga pada saat penghitungan yakni terjadinya salah hitung, terjadi kesalahan dalam penulisan jumlah surat suara dan lain sebagainya.
"Itu yang kita hindari maka kita benar benar memberikan perhatian khusus terhadap dua hal penting yang menyebabkan kesalahan fatal," tegas Yudho.
Oleh karena itu katanya simulasi menjadi pelajaran penting untuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang akan bertugas nanti.
Yudho menambahkan, dari simulasi ini juga dijadikan bahan evaluasi dari KPU agar pada hari pemilihan nanti semua bisa berjalan lancar.
"Semua kesiapan di susun secara terstruktur, simulasi hingga evaluasi diharapkan menghasilkan pelaksanaan Pilkada yang lancar serta mendapatkan pemimpin untuk Kota Balikpapan yang sesuai dengan pilihan warga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024