Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, menawarkan destinasi wisata unggulan untuk warga dan tamu di Ibu Kota Nusantara (IKN), yakni dengan mengembangkan daya tarik, akses dan fasilitas wisata di Pulau Kumala.

"Dalam hal ini, Pemkab Kutai Kartanegara dibantu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) dalam pembuatan rencana induk untuk Pulau Kumala," kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Ahyani Fadianur Diani di Tenggarong, Kamis.

Ia berharap dengan adanya rencana induk ini banyak orang mencari alternatif untuk berwisata ke Kutai Kartanegara, termasuk tamu IKN, warga IKN dan sekitarnya, dengan salah satu yang diandalkan adalah destinasi di Pulau Kumala, karena didesain sedemikian rupa.

Ia bercerita bahwa rencana induk daerah tujuan wisata Pulau Kumala di Tenggarong tersebut diserahkan oleh Menteri Parekraf kepada dirinya pada Senin, empat hari lalu di Jakarta.

Rencana induk itu sebagai panduan untuk pengembangan wisata, kemudian sejumlah kegiatan maupun paket untuk wisata Pulau Kumala bisa ditawarkan ke para investor, termasuk pihak kelompok yang bergerak di bidang pariwisata.

“Keberadaan master plan dari Kemenparekraf ini sebagai panduan, karena master plan ini secara keseluruhan sudah tertata dari tahap ke tahap, baik itu dari posisi infrastruktur maupun peta jalannya,” kata Ahyani.

Ia juga menjelaskan bahwa jembatan penyeberangan ke Pulau Kumala akan didesain ulang, kemudian jalan masuk ke Pulau Kumala di tengahnya akan dibuatkan tempat untuk melakukan swafoto bagi para pengunjung.

Dari rencana induk ini, lanjut ia, pihaknya membuat detail engineering desain (DED) yang juga sudah dilakukan komunikasi dengan Kemenparekraf, sehingga ke diharapkan kementerian terkait membantu untuk pembuatan DED.

"Setelah DED jadi yang memuat secara keseluruhan, termasuk detail rancangan anggaran, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan infrastruktur. Tapi untuk infrastruktur tidak bisa langsung secara keseluruhan, namun dilakukan bertahap sesuai zonasi, yaitu zona 1, 2, dan zona 3 di Pulau Kumala," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024