Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur memberikan edukasi kepada para petani di Kabupaten Paser tentang pengembangan kawasan perkebunan berbasis korporasi.

Kepala Disbun Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal di Kuaro, Kamis, menjelaskan pengembangan kawasan pertanian berbasis korporasi adalah suatu pengelolaan pembangunan wilayah sentra produksi pertanian dalam skala ekonomi serta terkait secara fungsional dalam hal potensi sumber daya alam, kondisi sosial budaya, faktor produksi dan keberadaan infrastruktur penunjang.

Rizal mengatakan, tujuan utama dari edukasi ini adalah untuk memperkuat kelembagaan petani melalui pengembangan kawasan perkebunan kelapa sawit berbasis korporasi.

Para petani diimbau untuk bersatu dalam lembaga usaha bersama, guna menciptakan peluang pendapatan yang lebih besar dan berkelanjutan.

Rizal menekankan, pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan petani untuk menghadapi tantangan dalam subsektor perkebunan, seperti perubahan iklim dan volatilitas harga.

“Perubahan iklim berdampak langsung pada produktivitas dan stabilitas harga komoditas, yang pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan petani,”kata Rizal di hadapan puluhan petani di Desa Padang Jaya, Kecamatan Kuaro.

Rizal menekankan, perlunya praktik pertanian berkelanjutan dengan fokus pada metode organik, pengelolaan sumber daya air, dan transparansi rantai pasok.

Saat ini, Kabupaten Paser memiliki luas perkebunan kelapa sawit mencapai 206.014 hektare, namun produktivitas petani masih rendah.

Melalui program ini, diharapkan kelembagaan petani dapat diperkuat untuk meningkatkan daya saing di pasar, khususnya di Kecamatan Kuaro dan Long Ikis.

Sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pembentukan lembaga usaha berbasis korporasi yang profesional dan terintegrasi.


***3***

Pewarta: Arumanto

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024