Petani di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) secara umum pada September 2024 terkonfirmasi makin sejahtera, tergambar dari adanya kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi 139,13 atau naik 0,16 persen ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 138,97.

"Kenaikan NTP disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) turun 0,20 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) turun 0,36 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Rabu.

Angka keseimbangan NTP adalah 100, jika di atas 100 berarti petani untung, namun ketika NTP jauh di atas 100, apalagi sampai 139,13 seperti yang terjadi pada September, maka petani sejahtera.

Ia merinci per subsektor dari lima subsektor yang dipantau di Kaltim, yakni tertinggi terjadi pada Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) yang mencapai 191,37, disusul posisi kedua Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) yang sebesar 110,43.

Berada di posisi ketiga adalah Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 103,55, kemudian keempat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 102,32, dan kelima atau yang paling rendah adalah Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 100,77.

Pada September 2024, terdapat dua subsektor yang mengalami kenaikan NTP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 1,1 persen dan subsektor perikanan naik 1,23 persen.

"Sebaliknya, tiga subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu subsektor tanaman pangan minus 0,44 persen, subsektor hortikultura minus 3,43 persen, dan subsektor peternakan minus 1,52 persen," katanya.

Menurutnya, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat daya beli petani perdesaan. NTP dihitung dengan membandingkan antara It terhadap Ib.

NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi, semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula daya beli petani.

“Segaris dengan NTP, maka untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) pada September juga mengalami kenaikan, yakni menjadi 143,05 atau naik 0,03 persen ketimbang Agustus yang tercatat 143,01,” kata Yusniar.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024