Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengajak alim ulama, para tokoh agama, dan masyarakat untuk bersama-sama berdoa untuk meminta hujan di Balikpapan.

"Sudah sebulan ini tak turun hujan, padahal ini sudah Oktober, bulan yang biasanya banyak hujan," kata Wali Kota, Minggu, (5/10) dalam silaturahmi sesudah salat Id.

Karena cuaca yang kering itu, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (BPBK) Balikpapan, terjadi sekurangnya 20 kali kebakaran semak dan sekali kebakaran yang menimpa toko.

Alang-alang dan perdu yang tumbuh di lahan-lahan kosong atau sudah dibuka namun belum dimanfaatkan terbakar dan menyumbang asap ke udara yang menjadi pencemar dan membuat jarak pandang terbatas.

PDAM juga melaporkan bahwa bila tak turun hujan, persediaan air di Waduk Manggar tinggal cukup untuk 50 hari pemakaian normal.

Oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, juga dilaporkan bahwa kasus-kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) meningkat, terutama bagi balita dan anak-anak. Warga disarankan untuk mengenakan masker.

Karena itu, Wali Kota menyebutkan, ia telah mengintruksikan petugas dan berkordinasi bersama aparat keamanan untuk menertibkan kegiatan pembakaran lahan yang membahayakan.

"Jarak pandang sebelumnya 10 km kini menjadi enam kilometer. Tentu ini ada dampaknya bagi penerbangan dan lalulintas," kata Wali Kota.

Wali Kota juga meminta Dinas Kesehatan Kota dan Puskesmas untuk menyiapkan masker bagi masyarakat.

Kepada seluruh masyarakat, Wali Kota Rizal Effendi juga meminta untuk menghemat air.

"Mohon air dihemat, dan semogaAllah menurunkan hujan bagi kita," harap Wali Kota Rizal Effendi.

Menurut laporan Badan Metrologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan, asap pekat terparah terjadi pada Jumat dan Sabtu pekan lalu. Asap menyelimuti kota sepanjang hari meskipun tidak membuat udara terasa pengap atau berat saat bernapas.

Karena itu tidak banyak warga yang merasa perlu mengenakan masker. Hanya saja asap membuat suasana seperti mendung karena menghalangi sinar matahari langsung.

Disebutkan geografis Balikpapan yang berbukit-bukit, dekat dengan laut, dan masih punya banyak kawasan hijau, terutama hutan lindung Sungai Wain, hutan-hutan kota, dan banyak warga yang memelihara pohon, menolong keadaan di Kota Minyak.

"Banyak angin mas, jadi asapnya cepat buyar dibawa angin," seloroh Kepala Dinas Perhubungan Suseno.

Meski begitu, sebab itu banyak angin itu pula, Bandara Sepinggan yang persis berada di tepi pantai, tak terganggu asap tersebut. Belum ada penerbangan yang ditunda berangkat atau datangnya karena jarak pandang yang terbatas lantaran asap. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014