Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  PT Tri Wahana Universal (TWU), pemilik dan operator kilang minyak di Bojonegoro, Jawa Timur, akan menaikkan kapasitas kilangnya hingga 18.000 barel per hari.

"Kami bahkan sudah mencoba `bottleneck` hingga 20.000 barel per hari," kata Chief Executive Officer (CEO) PT Tri Wahana Universal Rudy Tavinos di Balikpapan, Selasa.

Rudy menjadi salah seorang pembicara pada diskusi mengenai Harapan Tata Kelola Migas yang baru diselenggarakan oleh Pusat Kajian Trisakti dan Lembang Sembilan.

Solar dan premium yang diproduksi kilang Tri Wahana Universal berasal dari Exxon Mobil yang mengelola sumur Banyu Urip, sumur minyak di Blok Cepu.

"Kami juga sudah berkomitmen dengan Pemkab Bojonegoro untuk terus menaikkan kapasitas hingga 30.000 barel per hari di tahun 2015," kata Rudy.

Selain di Bojonegoro, Tri Wahana Universal juga akan membangun kilang serupa di Siak, Riau, dan di Tanjung Tabalong, Kalimantan Selatan. Kapasitas di Siak dan Tanjung dimulai pada 6.000 barel per hari.

"Hanya saja kami belum tahu lanjutan dari proposal kami untuk Tanjung, karena SKK Migas yang berwenang dalam pengaturan dan pemberian izin-izin di bisnis migas belum memutuskan.

Minyak dari Tanjung dikeluarkan dari perut bumi oleh Pertamina EP Tanjung. Minyak kemudian dikirim ke kilang Balikpapan dengan cara dipompa, melalui jalur pipa sepanjang 250 km. Seperti umumnya minyak yang ditambang dari sumur-sumur di darat, minyak dari Tanjung kental, berat, dan bercampur air.

"Perlu biaya 25 dolar per barel untuk mendorong minyak itu sampai Balikpapan," kata Rudy.

Karena itulah, menurut dia, akan lebih ekonomis bila di Tanjung dibangun kilang yang kapasitasnya disesuaikan dengan volume minyak yang tersedia. Bahkan sekiranya kelak tidak ada lagi minyak yang bisa diolah di Tanjung, atau di mana pun, kilang itu bisa dibongkar dan dipindahkan ke tempat lain yang sumber minyaknya dekat.

Menurut Rudy, dengan modal 45 juta dolar AS sudah cukup biaya untuk membangun satu kilang berkapasitas 6.000 barel tersebut. Dengan minyak yang pasti laku, tidak perlu takut tidak ada pembeli dari minyak hasil produksi kilang tersebut.

Dengan modal itu, Rudy menyebutkan pendapatan Tri Wahana Universal kini mencapai 345 juta dolar AS tahun ini.

Kemudian dampak ekonomi dari kilang itu akan cukup banyak.

Tri Wahana misalnya, berkomitmen kepada masyarakat Bojonegoro untuk menyediakan pekerjaan di perusahaanya di site Bojonegoro hingga 85 persen untuk warga setempat.

"Kami membayar pajak hingga Rp190 miliar sampai tahun 2012, sebelum pajak pertambahan nilai (PPN) diwajibkan dibayar di pusat," kata Rudy. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014