Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur menyiagakan semua personel dan brigade mitra untuk menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjelang musim kemarau di daerah itu yang diperkirakan mulai pertengahan Agustus ini.
 
"Bentuk kesiapsiagaan personel ini telah kami uji dalam Gladi Posko yang digelar selama lima hari pada Minggu (4/8)-Kamis (8/8) kemarin, sehingga pasukan pemadam siap melakukan penanggulangan saat terjadi karhutla," kata Ketua Panitia Gladi Posko Dishut Kaltim Shahar Al Haqq di Samarinda, Jumat.
Suasana penutupan Gladi Posko di Samarinda oleh Dinas Kehutanan Kaltim (Antara/ M Ghofar)
 
Ketika telah dilakukan Gladi Posko, katanya, hal ini berarti semua pasukan atau brigade siap menghadapi keadaan darurat secara benar, cepat, tepat, dan terukur, karena kegiatan itu mengandung makna berlatih melalui simulasi untuk menyiapkan semua personel dalam menangani potensi karhutla.
 
“Melalui geladi ini, maka jika terjadi kemarau dan berpotensi karhutla, maka semua sudah siap, tidak perlu lagi berpikir berapa alat yang ada, bagaimana kondisi alat, berapa personel, berapa sumberdaya. Itu semua sudah disiapkan dalam geladi,” ujarnya.
 
Dalam kegiatan itu, katanya, setiap peserta juga dilatih mendeteksi titik koordinat api, mengukur luas dan membuat peta areal terbakar, membuat sekat bakar, melakukan pemadaman secara manual, dan simulasi pengeboman air dengan helikopter untuk pemadaman.
 
Pada Gladi Posko digelar di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Unmul, Tanah Merah, Samarinda tersebut, juga dilakukan sejumlah lomba, seperti lomba gelar dan gulung selang pemadam, lomba ketangkasan pemadaman mekanis menggunakan mesin pompa.
 
Selain itu, lomba pengecekan titik panas, menghitung luas dan membuat peta areal terbakar, lomba ketangkasan pemadaman menggunakan peralatan manual, ketangkasan menggunakan pompa punggung, pertolongan mandiri pada korban, dan lomba pembuatan tenda Posko Karhutla.

Peserta Gladi Posko 632 personel, berasal dari 133 instansi dengan 264 personel, 19 unit manajemen dengan 152 personel, 27 kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) dengan 216 personel, dan personel dari sejumlah kabupaten/kota di Kaltim.
 
"Melalui Gladi Posko ini, maka ketika terjadi karhutla tentu kebakaran yang ada tidak akan meluas karena tim sudah terlatih menanggulangi. Dalam bertindak, tim juga berupaya meminimalisir kesalahan, bahkan berupaya agar tidak ada kesalahan karena keselamatan petugas merupakan hal utama," kata Shahar.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024