Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kompetisi membuat perangkat lunak dan aplikasi teknologi informasi Indigo Incubator dikenalkan di Balikpapan.

"Kami sediakan tempat, pendanaan, juga mentor pembimbing," kata Joddy Hernady, Senior General Manager Innovation and Design Center (IDeC) PT Telkom, di Balikpapan, Jumat (22/8).

Indigo Incubator memang acara Telkom. Para peserta yang punya ide kreatif tentang perangkat lunak, aplikasi teknologi informasi (IT), bisa menyampaikan dan mempresentasikannya kepada Telkom. Antara lain bisa disampaikan lewat situs indigoincubator.com.

Setelah melewati proses seleksi, pemilik ide yang dianggap mumpuni akan menjalani proses inkubasi atau pematangan di Bandung dan Yogyakarta, difasilitas pihak Telkom melalui Bandung Digital Valley dan Jogja Digital Valley.

Di proses inkubasi itu juga para pemilik ide dipadupadankan dan dijadikan tim untuk saling melengkapi.

Telkom juga mendanai proyek mewujudkan ide itu. Kucuran dananya dimulai dari Rp250 juta hingga Rp5 miliar. Tujuan akhirnya adalahh menciptakan pengusaha, entrepreneur di bidang digital tersebut.

"Karena itu bila idenya bagus dan disetujui untuk dikembangkan, pemilik ide harus mengerjakannya dengan penuh waktu," kata Joddy.

Indigo Incubator ini sudah dimulai pada Mei lalu dan sudah terpilih sejumlah pemenang.

Pengenalan Indigo Incubator di Balikpapan dilakukan di Digital Lounge atau Di Lo. Fasilitas ini diresmikan GM Telkom Kaltim Selatan Suhardiman Ismail bersama dengan Joddy Hernady, Jumat petang (22/8).

Di Lo Balikpapan menempati bekas Gedung Sentral Telepon Otomat (STO) Telkom di Balikpapan Baru. Fasilitas ini adalah yang pertama di Kalimantan.

Di Lo antara lain memiliki fasilitas wifi hingga 10 MB dan ruangan dengan penyejuk udara. Di Lo terbuka untuk umum.

Undangan peresmian itu adalah para komunitas IT di Balikpapan, seperti para guru dan siswa SMK yang mengkhususkan diri pada perangkat lunak, dan berbagai pihak terkait lain.

"Kami sangat berharap ada peserta dari Balikpapan yang bisa menembus level nasional, bahkan lebih tinggi lagi," kata Suhardiman Ismail. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014