Pengerukan untuk mengangkat sendimentasi atau pengendapan Sungai Lawe-Lawe di kilometer 11 Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, perlu dilakukan untuk mencegah banjir di wilayah permukiman warga yang berada dekat bantaran sungai itu.
 
Pengerukan Sungai Lawe-Lawe, menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara Muhammad Sukadi Kuncoro di Penajam, Sabtu, perlu dilakukan agar tidak terjadi pendangkalan sungai sebagai antisipasi terjadinya bencana banjir di permukiman warga.
 
Sungai Lawe-Lawe sering meluap saat musim penghujan, apabila hujan deras mengguyur, permukiman warga di wilayah Kelurahan Lawe-Lawe berpotensi banjir karena sungai tidak mampu menampung air hujan sehingga meluap.
 
Wilayah RT 1 dan RT 5 Kelurahan Lawe-Lawe pada Selasa (16/7/2024) sempat dilanda banjir akibat luapan air Sungai Lawe-Lawe.
 
"Hujan deras yang cukup lama hari itu, membuat sejumlah rumah terendam banjir karena Sungai Lawe-Lawe meluap dan tidak mampu tampung air hujan," katanya.
 
Sejumlah wilayah di Kelurahan Lawe-Lawe kerap terdampak banjir ketika hujan deras mengguyur, permukiman warga yang berada di bantaran Sungai Lawe-Lawe setiap tahun dilanda banjir.
 
Setelah melakukan mitigasi atau upaya pengurangan risiko bencana, kata dia, perlu dilakukan pengerukan dan pelebaran Sungai Lawe-Lawe karena beberapa titik aliran sungai mengalami pendangkalan dan penyempitan.
 
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat agar melakukan normalisasi Sungai Lawe-Lawe sampai dekat Muara Sesumpu.
 
Dinas PUPR Kabupaten Penajam Paser Utara diharapkan segera melakukan normalisasi, perluasan, dan pendalaman Sungai Lawe-Lawe sepanjang 200 meter tersebut.
 
Risiko permukiman warga terkena banjir dari luapan Sungai Lawe-Lawe masih cukup tinggi, terutama pada saat musim.penghujan dan hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

"Normalisasi sungai agar cepat dilakukan, sehingga bisa minimalisir dampak banjir bagi warga yang tinggal di sekitar sungai," demikian Muhammad Sukadi Kuncoro.*

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024