Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalimantan Timur merekomendasikan bakal pasangan calon (Bapaslon) Isran Noor dan Hadi Mulyadi ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk diusung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Kami menegaskan komitmen untuk memberikan pilihan kepada masyarakat dengan mengusung pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim. Dukungan ini sedang berproses ke DPP. Jadi tunggu saja," kata Ketua DPD PDIP Kaltim Safaruddin kepada ANTARA di Samarinda, Selasa.
Dia menyatakan langkah itu menjadi upaya PDI Perjuangan demi menghindari dominasi calon tunggal dalam kontestasi pemilihan gubernur.
“Kami mengusulkan Isran-Hadi supaya masyarakat memiliki pilihannya dan menghindari calon tunggal. Saat ini, proses pengusungan masih berlangsung ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan," ucapnya.
Pasangan lain yang akan menjadi kompetitor adalah Rudy Mas’ud dan Seno Aji. Mereka telah mendapatkan dukungan mayoritas dari partai-partai dengan kuota 42 kursi atau mendominasi di DPRD Kaltim.
Baca juga: MODN dukung penuh Bapaslon Isran-Hadi maju Pilgub Kaltim 2024
Namun, Safaruddin menekankan PDI Perjuangan Kaltim tetap fokus pada proses pengusungan Isran-Hadi ke DPP.
“Kami ingin masyarakat menyaksikan kompetisi politik yang kompetitif. Jangan sampai Pilgub tahun ini hanya dijajaki oleh pasangan calon tunggal yang hanya melawan kotak kosong,” ujar Safaruddin.
Kompetisi politik itu, menurutnya, tersebut adalah Pilgub 2018 dengan empat pasangan calon yang bertarung, dan dinilai menunjukkan semangat kompetisi politik sehat.
Merujuk Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota, pasangan calon harus diusung oleh partai atau gabungan partai dengan representasi minimal 20 persen dari jumlah kursi di DPRD setingkat hasil pemilu terakhir.
Dalam konteks DPRD Kaltim, pasangan calon harus mendapatkan dukungan dari paling tidak 11 kursi dari total 55 kursi yang ada.
Baca juga: Anggota DPRD Kaltim nilai kinerja Isran Hadi belum tuntas
Saat ini, Partai Golkar memiliki 15 kursi, Gerindra 10 kursi, PKB 6 kursi, PAN 4 kursi, PKS 4 kursi, dan Nasdem 3 kursi. Dengan total 42 kursi itu, mereka telah mengarahkan dukungan kepada Rudy Mas’ud dan Seno Aji.
Namun, PDI Perjuangan Kaltim yang memiliki kuota sembilan kursi di DPRD Kaltim berharap dapat memberikan alternatif dan memperkaya pilihan politik bagi masyarakat dengan mengusulkan Isran Noor dan Hadi Mulyadi.
Selain partai-partai tersebut, terdapat dua partai yang belum menentukan dukungan calon gubernur dan walil gubernur dalam Pilkada Kaltim. Dua partai itu adalah Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrat yang sama-sama memiliki kuota dua kursi DPRD Kaltim.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Kami menegaskan komitmen untuk memberikan pilihan kepada masyarakat dengan mengusung pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim. Dukungan ini sedang berproses ke DPP. Jadi tunggu saja," kata Ketua DPD PDIP Kaltim Safaruddin kepada ANTARA di Samarinda, Selasa.
Dia menyatakan langkah itu menjadi upaya PDI Perjuangan demi menghindari dominasi calon tunggal dalam kontestasi pemilihan gubernur.
“Kami mengusulkan Isran-Hadi supaya masyarakat memiliki pilihannya dan menghindari calon tunggal. Saat ini, proses pengusungan masih berlangsung ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan," ucapnya.
Pasangan lain yang akan menjadi kompetitor adalah Rudy Mas’ud dan Seno Aji. Mereka telah mendapatkan dukungan mayoritas dari partai-partai dengan kuota 42 kursi atau mendominasi di DPRD Kaltim.
Baca juga: MODN dukung penuh Bapaslon Isran-Hadi maju Pilgub Kaltim 2024
Namun, Safaruddin menekankan PDI Perjuangan Kaltim tetap fokus pada proses pengusungan Isran-Hadi ke DPP.
“Kami ingin masyarakat menyaksikan kompetisi politik yang kompetitif. Jangan sampai Pilgub tahun ini hanya dijajaki oleh pasangan calon tunggal yang hanya melawan kotak kosong,” ujar Safaruddin.
Kompetisi politik itu, menurutnya, tersebut adalah Pilgub 2018 dengan empat pasangan calon yang bertarung, dan dinilai menunjukkan semangat kompetisi politik sehat.
Merujuk Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota, pasangan calon harus diusung oleh partai atau gabungan partai dengan representasi minimal 20 persen dari jumlah kursi di DPRD setingkat hasil pemilu terakhir.
Dalam konteks DPRD Kaltim, pasangan calon harus mendapatkan dukungan dari paling tidak 11 kursi dari total 55 kursi yang ada.
Baca juga: Anggota DPRD Kaltim nilai kinerja Isran Hadi belum tuntas
Saat ini, Partai Golkar memiliki 15 kursi, Gerindra 10 kursi, PKB 6 kursi, PAN 4 kursi, PKS 4 kursi, dan Nasdem 3 kursi. Dengan total 42 kursi itu, mereka telah mengarahkan dukungan kepada Rudy Mas’ud dan Seno Aji.
Namun, PDI Perjuangan Kaltim yang memiliki kuota sembilan kursi di DPRD Kaltim berharap dapat memberikan alternatif dan memperkaya pilihan politik bagi masyarakat dengan mengusulkan Isran Noor dan Hadi Mulyadi.
Selain partai-partai tersebut, terdapat dua partai yang belum menentukan dukungan calon gubernur dan walil gubernur dalam Pilkada Kaltim. Dua partai itu adalah Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrat yang sama-sama memiliki kuota dua kursi DPRD Kaltim.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024