Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak mengatakan, Provinsi Kaltim dikenal sebagai daerah yang kaya sumber energi seperti migas dan batu bara, tetapi yang terjadi justru sebaliknya, yakni selalu kekurangan energi.

"Di antara bukti Kaltim masih kekurangan energi itu dapat dilihat di setiap SPBU yang masih mengantre bahan bakar minyak (BBM), bahkan tak jarang kehabisan BBM," ujarnya saat melakukan pertemuan dengan jajaran pengurus Dewan Energi Nasional (DEN) di Samarinda, Kamis.

Dia melanjutkan bahwa antrean panjang pengisian BBM jarang terjadi di kota-kota besar di Indonesia yang bukan merupakan daerah penghasil, tetapi di Kaltim yang merupakan daerah penghasil justru selalu terjadi antrean panjang

Menurut dia, dengan produksi batu bara mencapai 220 juta ton per tahun, bisa dipastikan sumbangan Kaltim terhadap cadangan energi cukup besar, apalagi jika dilihat sumbangan sumber energi lain seperti minyak bumi, gas bumi, dan gas metana yang memang sangat besar dari Kaltim.

"Besarnya sumbangan Kaltim terhadap cadangan energi nasional dibuktikan saat Kaltim akan membuat kebijakan pembatasan produksi batu bara, tetapi wacana tersebut kemudian mendapat kecaman dari berbagai pihak," ujarnya.

Untuk itu dia mengatakan bahwa sudah saatnya daerah penghasil mendapat perlakukan adil dalam pemenuhan energi. Dia juga tidak ingin lagi melihat antrean panjang pengisian BBM, termasuk listrik di sejumlah daerah di Kaltim yang sering padam karena minimnya pasokan energi.

Menurut dia, kecukupan energi sangat penting dalam upaya percepatan pembangunan dan pengembangan ekonomi masyarakat. Apalagi kemandirian energi yang ditandai tercukupinya kebutuhan tenaga listrik dan industri ditetapkan sebagai salah satu dari 10 isu strategis pembangunan Kaltim.

Untuk itu, gubernur berharap DEN mendukung pemenuhan ketenagalistrikan dan industri di Kaltim karena hingga kini warga Kaltim masih merasakan betapa minimnya kebutuhan energi yang diberikan.

Sementara Rinaldy Dalimi, anggota DEN mengatakan bahwa tujuan pihaknya melakukan sosialisasi kebijakan umum energi dengan Pemprov Kaltim, di antaranya agar kepala daerah memahami pembangunan energi di daerah sehingga bisa melaksanakan kebijakan pemanfaatan energi.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014