Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, berupaya mengurangi pemakaian pestisida kimia dengan memberikan pelatihan pembuatan pestisida nabati kepada penyuluh pertanian dan kelompok tani.
Penyuluh pertanian dan kelompok tani, menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Trasodiharto, di Penajam, Selasa, telah diberikan pelatihan pembuatan pestisida nabati.
"Jadi, diharapkan para petani didampingi penyuluh pertanian mampu membuat pestisida nabati untuk mengurangi penggunaan jenis pestisida kimia," katanya lagi.
Selain meminimalisir penggunaan pestisida kimia, apabila petani mampu membuat pestisida nabati, juga bisa mengurangi biaya untuk pembelian pestisida.
Penyuluh pertanian yang tersebar di setiap kelurahan dan desa diminta aktif melakukan pendampingan pembuatan pestisida nabati secara rutin kepada petani.
"Penyuluh pertanian harus lakukan pendampingan secara rutin untuk membantu pembuatan pestisida nabati dan mengatasi permasalahan yang dihadapi petan," katanya pula.
Sebagai upaya untuk peningkatan produk pertanian, ujar dia lagi, pemerintah pusat dan Pemkab Penajam Paser Utara juga memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan).
"Dengan adanya bantuan alsintan diharapkan tidak ada lagi lahan pertanian yang tidak tergarap, sehingga dapat meningkatkan hasil panen," ujarnya lagi.
Penyaluran alsintan kepada kelompok tani di Kecamatan Waru dan Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara itu mulai dilakukan pada bulan ini (Juni 2024).
Alsintan bantuan yang diberikan kepada kelompok tani itu berupa 259 unit alat penyemprotan (hand sprayer), tiga unit pompa air Kohpad Ns 100, lima unit traktor tangan (hand tractor), dan satu unit mesin penanam padi (rice transplanter).
Bantuan alsintan dan pelatihan yang diberikan pemerintah itu sebagai upaya meningkatkan produk pertanian yang bermuara kepada kesejahteraan petani, demikian Andi Trasodiharto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024