Nunukan (ANTARA Kaltim) -  Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menyatakan harga kebutuhan pokok di daerah itu menjelang Idul Fitri 1435 Hijriah masih wajar dan tidak ada kenaikan signifikan.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) Kabupaten Nunukan, Marnyalla Djollo di Nunukan, Rabu, mengatakan ada harga beberapa bahan kebutuhan pokok yang kemungkinan naik menjelang lebaran ini.

Namun ia mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok saat ini hanya berkisar Rp1.000 sampai Rp2.000 yang tidak mempengaruhi daya beli masyarakat.

Ia menyebutkan harga kebutuhan pokok yang naik umumnya produk dari Malaysia seperti gula pasir, minyak goreng yang disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap ringgit (Malaysia).

Sementara produk-produk dalam negeri sampai saat ini belum ada kenaikan sehubungan dengan banyaknya pasokan dari Sulawesi Selatan dan Surabaya sepert beras dan telur.

"Kenaikan harga barang menjelang lebaran ini normal-normal saja dan masyarakat sepertinya tidak mempedulikan," ujar dia.

Pantauan Antara Nunukan di Pasar Inhutani dan Yamaker, belum ada kenaikan harga kebutuhan pokok yang signifikan menjelang Idul Fitri 1435 Hijriah.

Supardi, pedagang kebutuhan pokok di Pasar Inhutani, Rabu membenarkan, membandingkan Lebaran 2013, memasuki pekan-pekan terakhir bulan suci Ramadhan harga mengalami kenaikan.

Ia mengatakan hingga H-5 lebaran Idul Fitri 1435 Hijriah, harga kebuutuhan pokok masih relatif stabil dan tidak ada tanda-tanda akan mengalami kenaikan signifikan sehubungan lancarnya pasokan produk.

Hal yang sama disebutkan, Murni, pedagang di Pasar Inhutani bahwa harga sejumlah bahan kebutuhan sehari-hari masyarakat di daerah itu masih stabil yakni minyak goreng pada harga Rp13.000 per kilogram, gula pasir Rp12.000 per kilogram, beras seharga Rp8.000 hingga Rp11.000 per kilogram. (*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014