Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVII di Kota Balikpapan yang merupakan pintu gerbang dari Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi momentum konsolidasi mendukung pembangunan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

"Kami berharap pembangunan IKN terus tumbuh lebih baik kedepannya," kata Akmal disela-sela pembukaan APEKSI di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Selasa (4/6).

Dia berharap dukungan Pemerintah Kota maupun Kabupaten se Indonesia lebih maksimal, terutama untuk pengembangan pembangunan IKN.

Di satu sisi, Akmal juga menyampaikan pesan untuk kota penyangga yakni Kota Balikpapan, Kota Samarinda, dan Bontang agar menuruti arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokwi) untuk menjadi liveable city atau kota layak huni serta loveable city atau kota yang di cintai.

"Kemudian infrastrukturnya juga harus betul-betul hijau," ujarnya.

Dia mengatakan, Kota Balikpapan, terkait kota hijau mendapatkan apresiasi dari Presiden Jokowi, Jokowi mengaku senang konsep hijau di Kota Balikpapan yang memiliki hutan kota serta ruang terbuka hijau.

Lanjut Akmal, Balikpapan, Samarinda dan Bontang harus lebih lagi memahami atau meningkatkan apa yang menjadi arahan dari Jokowi. Sebab, pada 2045 penduduk Indonesia 70 persen ada di perkotaan. 

Sejalan dengan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud juga berharap semua daerah untuk mendukung pembangunan IKN yang kini tengah dikebut.

“Di forum ini, kami menitipkan harapan agar dapat dibahas mengenai kekompakan seluruh kota untuk dapat mendukung dan menyukseskan pembangunan IKN,” ujarnya.

Menurutnya keberadaan IKN tidak hanya berdampak pada daerah-daerah sekitar, tapi juga menjadi bagian dari pemerataan pembangunan secara nasional.

“Saya kira ini sudah menjadi isu yang cukup lama, di mana sebagian saudara kita di beberapa kota, khususnya yang terletak agak jauh dari sentra pembangunan juga perlu untuk mendapatkan perhatian juga agar kita bisa bersama-sama tumbuh menjadi kota yang sejahtera,” ujarnya.

Rahmad Mas'ud mengemukakan, saat ini merupakan era kolaborasi, sudah seharusnya semua kota di Indonesia bisa saling menguatkan, lebih lagi negeri memiliki cita-cita untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Artinya kurang lebih 20 tahun saja lagi waktu yang tersisa sebelum kita menjawab apakah kita mampu mewujudkan cita-cita tersebut,” ujarnya.

Wali Kota Rahmad Mas'ud berharap Rakernas APEKSI yang di ikuti 98 delegasi ini menjadi momentum untuk mendukung dan mensukseskan pemindahan IKN untuk menuju peradaban baru, peradaban Indonesia Emas 2045.

"Rakernas APEKSI ini, para delegasi juga diajak untuk melihat langsung pembangunan IKN yang akan menggelar upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Indonesia pada 17 Agustus mendatang. Para peserta ini dijadwalkan berkunjung ke IKN Rabu (5/6)," katanya.

Rahmad Mas'ud mengajak para peserta Rakernas APEKSI dari puluhan kepada daerah yang hadir untuk menuju IKN melalui jalur Teluk Balikpapan.

"Nanti disiapkan speed boat berkapasitas 150 orang. Bila melalui teluk Balikpapan untuk menuju ke IKN hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Peserta bisa berlabuh dari dermaga yang tak jauh dari Pelabuhan Semayang Balikpapan," katanya.

Rahmad Mas'ud menambahkan peserta disajikan pemandangan keindahan teluk Balikpapan. Dari teluk itu tersaji gambaran Kota Balikpapan sebagai kota industri, peserta akan melihat langsung kilang terbesar di Indonesia yakni PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) unit Balikpapan.

"Jadi untuk estimasi perjalanan itu kurang lebih 1 jam, perjalanan itu sangat memangkas waktu bila dibanding melalui jalan darat membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam.

"Tapi nanti bisa lebih cepat lagi kalau jembatan penghubung IKN-Balikpapan sudah bisa digunakan, kurang lebih hanya 45 menit dari Balikpapan," ungkapnya.

 Sementara itu Ketua APEKSI yang juga merupakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menambahkan, pemindahan Ibu Kota ke Kaltim ini merupakan momentum untuk mengembalikan kejayaan.

"Kerajaan pertama dan tertua di Indonesia itu adalah kerajaan Kutai yang terletak di Kaltim, dan pemindahan Ibu Kota ini juga ke Kaltim, maka ini akan mengembalikan kejayaan itu," ujarnya.
 

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024