Kapolres Paser AKBP Yusep Dwi Prastya mengatakan ada enam satuan tugas (satgas) yang bekerja dalam mengamankan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada November mendatang.
“Untuk pengamanan pilkada serentak, ada enam satgas yang dibentuk dengan kode sandi Operasi Mantap Praja,” kata Yusep di Tanah Grogot, Jumat (31/5).
Keenam satgas yang dibentuk diantaranya Satgas Preemtif, Satgas Preventif, Satgas Kamseltibcarlantas, Satgas Gakkum, Satgas Humas dan Satgas Banops.
"Satgas preemtif melibatkan satuan Intelkam dan Binmas untuk mendeteksi dini potensi konflik melalui kegiatan pembinaan, penyuluhan, penggalangan sebagai bahan serta pola apa yang akan diambil satgas-satgas lainnya ," kata Yusep.
Yusep menuturkan potensi konflik saat pemilu dengan pilkada sangat berbeda. Dalam pilkada, isu lokal meski lingkupnya kecil tetapi berpotensi menjadi gangguan keamanan.
“Ini berbeda dengan pemilu presiden misalnya, isu lokal memang berpotensi menjadi gangguan keamanan, tetapi dampaknya tidak sebesar jika dibandingkan saat pilkada, “ katanya.
Ia mencontohkan konflik industrial seperti sengketa lahan atau kasus konvensional di masyarakat yang jika tidak diantisipasi akan merembet pada konflik SARA.
“Akibatnya kondusifitas daerah menjadi terganggu saat pilkada,” katanya.
Yusep menambahkan bahwa menjaga kondusifitas daerah agar pilkada berjalan lancar dan damai menjadi tanggungjawab bersama.
"Oleh karena itu Polri dalam pengamanan pilkada bersinergi dengan stakeholder dalam hal ini KPUD, Bawaslu, TNI dan Pemerintah daerah serta masyarakat< ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024