Badan Dakwah Islam (BDI) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan melepas sembilan jamaah calon haji pekerja KPI dan PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) di Gunung Dubbs Balikpapan.
“Kita harus membagi tugas. Ada yang mengawal operasional secara fisik maupun pikiran, ada yang mengawal dengan doa. Jadi ada tim doa. Mudah-mudahan ini bisa sejalan seirama," kata General Manager (GM) PT KPI Unit Balikpapan Arafat Bayu Nugroho .
Pada kesempatan itu GM Arafat juga menceritakan pengalamannya pada situasi serupa di PT KPI Unit Cilacap.
Ia menceritakan saat dirinya akan berangkat tanggal 15 bulan Agustus 2015. Saat sudah mulai sirkulasi di Residual Fuel Catalytic Cracking (RFCC) Unit Cilacap sebelum Start Up kilang. Sebelum berangkat dirinya masih menelusuri dan memastikan tidak ada bocoran propilen hingga menit terakhir.
"Saya upayakan selesai. Lalu 15 menit pulang ke rumah untuk persiapan berangkat saat jelang maghrib ke Jakarta. Saya ingat kata-kata manajer saya pada waktu itu Djoko Pranoto yang menenangkan hati, bahwa kita harus bagi-bagi tugas, harus ada yang bisa mendoakan kita semua yang ada disini di Baitullah,” tutur Arafat Bayu.
Seperti disampaikan Ustaz Saipul Anwar yang memberikan tausiyah di acara itu, Masjidil Haram atau lingkungan Baitullah, juga di Masjid Nabawi di Madinah, adalah tempat-tempat yang mustajab untuk berdoa. Doa-doa yang dipanjatkan di tempat-tempat tersebut lebih makbul atau didengar dan diijabah, atau dikabulkan Allah SWT.
Para hadirin, yaitu jajaran manajemen serta pekerja PT KPI Unit Balikpapan dan PT KPB, Pengurus BDI Pertamina Balikpapan, Ketua Serikat Pekerja Mathilda dan para jamaah calon haji beserta keluarganya juga berdoa dan berharap perjalanan dan pelaksanaan ibadah berjalan lancar hingga berbuah haji yang mabrur.
"Sehingga saat kembali nanti menjadi insan yang lebih baik lagi, saat bekerja menjadi pekerja yang profesional yang penuh dengan semangat dan bisa memberi kontribusi yang lebih untuk perusahaan,” tutup GM Arafat Bayu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
“Kita harus membagi tugas. Ada yang mengawal operasional secara fisik maupun pikiran, ada yang mengawal dengan doa. Jadi ada tim doa. Mudah-mudahan ini bisa sejalan seirama," kata General Manager (GM) PT KPI Unit Balikpapan Arafat Bayu Nugroho .
Pada kesempatan itu GM Arafat juga menceritakan pengalamannya pada situasi serupa di PT KPI Unit Cilacap.
Ia menceritakan saat dirinya akan berangkat tanggal 15 bulan Agustus 2015. Saat sudah mulai sirkulasi di Residual Fuel Catalytic Cracking (RFCC) Unit Cilacap sebelum Start Up kilang. Sebelum berangkat dirinya masih menelusuri dan memastikan tidak ada bocoran propilen hingga menit terakhir.
"Saya upayakan selesai. Lalu 15 menit pulang ke rumah untuk persiapan berangkat saat jelang maghrib ke Jakarta. Saya ingat kata-kata manajer saya pada waktu itu Djoko Pranoto yang menenangkan hati, bahwa kita harus bagi-bagi tugas, harus ada yang bisa mendoakan kita semua yang ada disini di Baitullah,” tutur Arafat Bayu.
Seperti disampaikan Ustaz Saipul Anwar yang memberikan tausiyah di acara itu, Masjidil Haram atau lingkungan Baitullah, juga di Masjid Nabawi di Madinah, adalah tempat-tempat yang mustajab untuk berdoa. Doa-doa yang dipanjatkan di tempat-tempat tersebut lebih makbul atau didengar dan diijabah, atau dikabulkan Allah SWT.
Para hadirin, yaitu jajaran manajemen serta pekerja PT KPI Unit Balikpapan dan PT KPB, Pengurus BDI Pertamina Balikpapan, Ketua Serikat Pekerja Mathilda dan para jamaah calon haji beserta keluarganya juga berdoa dan berharap perjalanan dan pelaksanaan ibadah berjalan lancar hingga berbuah haji yang mabrur.
"Sehingga saat kembali nanti menjadi insan yang lebih baik lagi, saat bekerja menjadi pekerja yang profesional yang penuh dengan semangat dan bisa memberi kontribusi yang lebih untuk perusahaan,” tutup GM Arafat Bayu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024