Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah mengatakan potensi wakaf di daerah setempat cukup besar dan pengelolaanya harus dioptimalkan.

“Perencanaan kegiatan yang efektif dan terukur disertai dengan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan akan dapat mendorong percepatan optimalisasi wakaf ini,” kata Edi saat memberikan sambutan pada pelantikan Pengurus Perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kukar periode 2024-2027 di Tenggarong, Minggu.

Edi Damansyah meminta badan wakaf dapat mengoptimalkan pengurusan dengan data-data yang akurat. Telusuri dengan betul silsilah wakaf  agar nantinya tidak ada masalah di kemudian hari terhadap ahli waris. Karena selama ini datanya kurang akurat sehingga  terjadi masalah dengan para ahli waris.

“Dengan terbentuknya badan wakaf ini diharapkan barang-barang wakaf bisa bersertifikat sehingga jelas peruntukannya dan kepemilikannya,” katanya.

Edi Damansyah menuturkan dengan adanya sertifikat tanah wakaf  maka akan meminimalisir adanya mafia tanah dan sangat penting untuk diketahui statusnya sebagai tanah wakaf.

“Selamat kepada pengurus BWI Perwakilan Kabupaten Kutai Kartanegara yang baru dilantik,” ucapnya.

Dia berpesan kepada seluruh pengurus setelah pelantikan dapat segera menjalankan tugas dan perannya melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang telah direncanakan guna mewujudkan visi, misi serta tujuan BWI serta dapat memberikan kontribusi nyata.

Sementara Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kaltim H. M Kusasi melantik Amir Hady selaku Ketua BWI Kukar dan sejumlah pengurus lainnya.

Pada kesempatan itu juga Bupati Edi Damansyah menyerahkan sertifikat tanah wakaf kepada pengurus Masjid Al Magfirah Kecamatan Anggana yang diwakili oleh Kastubi.(Adv)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024