Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur Edi Damansyah menyatakan kabupaten ini merupakan daerah yang paling tinggi memproduksi bahan kebutuhan pangan di Provinsi Kaltim, baik dari subsektor pertanian tanaman pangan, perikanan, maupun peternakan.
 
"Dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur (Kaltim), Kukar paling unggul dalam ketahanan pangan, yakni sekitar 42 persen kebutuhan beras Kaltim dari Kukar, termasuk kebutuhan pokok lain seperti perikanan dan hortikultura juga unggul," kata bupati di Tenggarong, Minggu.
 
Produksi bahan pangan tertinggi ini sudah terjadi sejak bertahun-tahun, misalnya pada 2023 produksi padi di Kukar berada di peringkat teratas, yakni mencapai 115.100,82 ton gabah kering giling (GKG), sedangkan total dari 10 kabupaten/kota di Kaltim sebanyak 226.972,07 ton GKG, berarti sisanya yang 111.871,25 ton GKG berasal dari sembilan kabupaten/kota lain.
 
Untuk itu ia berterima kasih kepada semua petani dari berbagai subsektor di Kukar yang selama ini membantu memproduksi pangan, termasuk petani yang tergabung dalam organisasi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) maupun Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat.
 
Sebelumnya, saat halal bihalal dengan KTNA dan KWT Kukar, Edi mengatakan, terkait pindahnya Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai tahun ini, tentu produksi pangan harus terus ditingkatkan agar kebutuhan warga IKN tidak perlu dipasok dari luar daerah, tapi diharapkan petani lokal Kukar mampu mencukupi.
 
Edi yang juga Ketua KTNA Kukar dan Pembina KWT Kukar ini mendorong instansi terkait bersama petani dan semua elemen kelompok tani melakukan optimalisasi penguatan pertanian dalam arti luas, karena apapun yang ditetapkan pemkab dan berkaitan dengan program ketahanan pangan, merupakan hal mendasar untuk mencapai ketahanan pangan.
 
"Capaian produksi pertanian di Kukar merupakan hasil karya petani yang diantaranya tergabung di KTNA maupun KWT hingga tingkat desa. Untuk Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan selaku dinas yang mengampu urusan ketahanan pangan, hal yang perlu dilakukan saat ini adalah optimalisasi," katanya.
 
Ia minta Ketua KWT tingkat kabupaten segera melakukan verifikasi kelompok-kelompok hingga tingkat desa, kemudian mengidentifikasi komoditas apa saja yang berlaku dan yang unggul, sehingga di tingkat kabupaten dapat memfasilitasi untuk menghubungkan pasar lebih luas.(Adv)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024