Samarinda (ANTARA Kaltim) - Aliran listrik tiga kota di Provinsi Kalimantan Timur terputus akibat kabel yang melintang di atas Sungai Mahakam Kota Samarinda, terputus.
Salah seorang warga Samarinda Herman A Hasan menyatakan, listrik padam sejak Senin malam sekitar pukul 24.00 Wita.
"Di kawasan tempat saya tinggal yakni di Kelurahan Sambutan, listrik mulai padam pada Senin malam sekitar pukul 24. 00 Wita dan sampai saat ini pukul 15. 30 Wita aliran listrik masih padam," ungkap Herman A Hasan.
Warga kata dia sangat menyayangkan terjadinya pemadaman listrik tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
"Selama bulan Ramadan, hampir tiap hari terjadi pemadaman listrik dan ini yang terparah sebab listrik padam lebih dari 15 jam. Tiga hari lalu, listrik sempat padam sebelum buka puasa sekitar pukul 17.00 sampai pukul 21.40 Wita," kata Herman A Hasan.
Warga Samarinda lainnya, Adi juga sangat menyayangkan terjadinya pemadaman listrik selama bulan Ramadan tersebut.
"Hampir tiap hari terjadi pemadam dan kali ini terparah. Di sekitar rumah saya listrik mulai padam Selasa dinihari sekitar pukul 03. 00 Wita dan sampai sekarang belum nyala," ujar Adi.
Pelaksana Harian (Plh) Manager Areal PLN Samarinda Achmad Syaifuddin, Selasa sore membenarkan terjadinya "black out" di Sistem Mahakam yang menyebabkan aliran listrik di tiga kota di Kaltim yakni Kota Samarinda, Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegra terputus.
"Kabel yang melintang di Sungai Mahakam dari PLTD Tengkawang menuju Harapan Baru yang merupakan bagian inter koneksi pada Sistem Mahakam Selasa dinihari terputus akibat ditabrak sebuah ponton yang mengangkut craine," ungkap Achmad Syaifuddin.
Kabel yang terputus tersebut kata Achmad Staifuddin berkapasitas 150 kilo volt yang mensuplai kebutuhan listrik di tiga kota yang masuk dalam Sistem Mahakam.
"Ada dua `line` kabel yang terputus akibat ditabrak ponton. Saat ini kami masih berkonsentrasi menormalkan jaringan dengan melakukan penyambungan sementara dan kami berharap sebelum buka puasa hari ini, aliran listrik sudah bisa tersambung," katanya.
"Secara normal, penyambungan kabel yang terputus itu bisa memakan waktu dua hingga tiga hari, tapi kami upayakan melakukan penyambungan sementara agar aliran listrik ke pelanggan secepatnya bisa menyala. Kami juga belum bisa menghitung kerugian atas kejadian ini sebab masih berkonsentrasi melakukan perbaikan," ujar Achmad Syaifuddin.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Salah seorang warga Samarinda Herman A Hasan menyatakan, listrik padam sejak Senin malam sekitar pukul 24.00 Wita.
"Di kawasan tempat saya tinggal yakni di Kelurahan Sambutan, listrik mulai padam pada Senin malam sekitar pukul 24. 00 Wita dan sampai saat ini pukul 15. 30 Wita aliran listrik masih padam," ungkap Herman A Hasan.
Warga kata dia sangat menyayangkan terjadinya pemadaman listrik tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
"Selama bulan Ramadan, hampir tiap hari terjadi pemadaman listrik dan ini yang terparah sebab listrik padam lebih dari 15 jam. Tiga hari lalu, listrik sempat padam sebelum buka puasa sekitar pukul 17.00 sampai pukul 21.40 Wita," kata Herman A Hasan.
Warga Samarinda lainnya, Adi juga sangat menyayangkan terjadinya pemadaman listrik selama bulan Ramadan tersebut.
"Hampir tiap hari terjadi pemadam dan kali ini terparah. Di sekitar rumah saya listrik mulai padam Selasa dinihari sekitar pukul 03. 00 Wita dan sampai sekarang belum nyala," ujar Adi.
Pelaksana Harian (Plh) Manager Areal PLN Samarinda Achmad Syaifuddin, Selasa sore membenarkan terjadinya "black out" di Sistem Mahakam yang menyebabkan aliran listrik di tiga kota di Kaltim yakni Kota Samarinda, Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegra terputus.
"Kabel yang melintang di Sungai Mahakam dari PLTD Tengkawang menuju Harapan Baru yang merupakan bagian inter koneksi pada Sistem Mahakam Selasa dinihari terputus akibat ditabrak sebuah ponton yang mengangkut craine," ungkap Achmad Syaifuddin.
Kabel yang terputus tersebut kata Achmad Staifuddin berkapasitas 150 kilo volt yang mensuplai kebutuhan listrik di tiga kota yang masuk dalam Sistem Mahakam.
"Ada dua `line` kabel yang terputus akibat ditabrak ponton. Saat ini kami masih berkonsentrasi menormalkan jaringan dengan melakukan penyambungan sementara dan kami berharap sebelum buka puasa hari ini, aliran listrik sudah bisa tersambung," katanya.
"Secara normal, penyambungan kabel yang terputus itu bisa memakan waktu dua hingga tiga hari, tapi kami upayakan melakukan penyambungan sementara agar aliran listrik ke pelanggan secepatnya bisa menyala. Kami juga belum bisa menghitung kerugian atas kejadian ini sebab masih berkonsentrasi melakukan perbaikan," ujar Achmad Syaifuddin.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014