Prajurit TNI yang bertugas di pedalaman Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bukan sekadar mengamankan teritorial, tapi juga merangkap mencerdaskan anak bangsa baik sebagai guru umum, guru mengaji, maupun melalui taman baca atau perpustakaan mini.
“Selain tugas utama menjaga dan mengamankan teritorial dan menjunjung 8 Wajib TNI, kami juga membina masyarakat di berbagai hal,” kata anggota Koramil 0906-09/Kota Bangun, Kodim 0906/Kukar Serka Yuwono dalam keterangan dari Kepala Penerangan Korem 091/ASN diterima di Samarinda, Kamis.
“Selain tugas utama menjaga dan mengamankan teritorial dan menjunjung 8 Wajib TNI, kami juga membina masyarakat di berbagai hal,” kata anggota Koramil 0906-09/Kota Bangun, Kodim 0906/Kukar Serka Yuwono dalam keterangan dari Kepala Penerangan Korem 091/ASN diterima di Samarinda, Kamis.
Pembinaan yang dilakukan antara lain mendampingi anak-anak generasi bangsa untuk rajin membaca buku melalui perpustakaan mini di desa, seperti Pojok Baca Dasa Wisma Kunyit di RT 2, Desa Koba 3, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Serka Yuwono yang merupakan bintara pembina desa (Babinsa) setempat ini juga kerap melakukan komunikasi sosial bersama Bunda Rawin selaku pembina Pondok Baca Dasa Wisma Kunyit, untuk mempererat hubungan antara TNI dengan masyarakat.
Ia ingin memberikan kontribusi positif dalam peningkatan literasi pada anak anak di wilayah binaan, walaupun disadari bahwa literasi bukan hanya dari buku, tapi alam sekitar juga merupakan literasi primer, namun melalui buku pun diharapkan pengetahuan lebih meningkat.
"Walaupun jumlah buku di pondok ini terbatas, namun dengan adanya pondok baca seperti ini bisa memberikan minat baca pada anak usia dini selaku generasi penerus bangsa, sehingga meski tinggal di desa, namun mereka bisa mengetahui dunia luar karena buku adalah jendela dunia," katanya.
Untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan kreativitas anak usia dini desa tersebut, maka bagi siapapun yang memiliki buku bacaan yang cocok untuk usia mereka, buku gambar, maupun perlengkapan mewarnai, dibolehkan menyalurkan agar anak menjadi lebih cerdas.
Sementara Bunda Rawin mengatakan, pembinaan plus pendampingan usia dini di pondok baca ini dilakukan tiga kali seminggu, selain didukung babinsa, kegiatan ini juga melibatkan pengurus PKK setempat, sehingga anak-anak merasa bahagia karena bisa bermain sambil belajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024