Tennggarong (ANTARA Kaltim) - Rangka baja bentang pendekat untuk masing-masing ujung jembatan Kutai Kartanegara, yang sudah tiba sejak Selasa (1/7), di lokasi pembangunan jembatan pengganti Golden Gate Tenggarong yang ambruk pada 2011 lalu dibuat di Cilegon, Banten.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Kartanegara, Budi Harsono, Kamis mengatakan, rangka seberat 1.200 metrix ton itu tiba di Tenggarong pada Selasa (1/7) sekitar pukul 10 pagi, dibawa dengan tongkang yang ditarik "tugboat".

"Rangka itu dibuat oleh PT Waagner Biro Indonesia (WBI) dibawah lisensi dari Austria. Rangka baja bentang pendekat itu sebelumnya telah melalui tahap ujicoba dan perakitan di pabriknya di Cilegon, Banten pada Mei 2014," ungkap Budi Harsono..

Perakitan tersebut kata Budi Harsono guna memastikan komponen yang dibuat semuanya sudah sesuai, sehingga pada saat pemasangan di Tenggarong benar-benar sudah pas.

"Setelah dipastikan sesuai, lalu rangka baja itu dikapalkan melalui Tanjung Periok Jakarta menuju Tenggarong dengan tongkang Seno Hidayat V yang bertolak 14 Juni 2014 lalu, dan tiba Selasa (1/7)," kata Budi Harsono.

"Proses pembongkaran dari tongkang berlangsung tiga hari dan diperkirakan selesai hari ini (Kamis)," katanya.

Setelah material tersebut selesai dibongkar lanjut dia, maka akan dilanjutkan dengan persiapan perakitan atau pemasangan.

"Pemasangan rangka bentang pendekat itu diperkirakan memakan waktu dua bulan ditambah dua minggu hari kerja, dengan bantuan alat berat dua unit `crane` kapasitas 50 ton. Pemasangan itu harus benar-benar teliti dan kami tidak bisa paksakan pasang malam hari karena takut ada kesalahan," " ungkap Budi Harsono.

Pemasangan bentang pendekat tersebut dibawah pengawasan 20 teknisi atau para ahli di bidangnya, baik dari PT Hutama Karya selaku kontraktor utama, PT WBI pembuat rangka, maupun tim ahli lainnya.

Budi menambahkan, pengiriman rangka baja bentang pendekat tersebut merupakan tahap pertama.

"Pengiriman tahap ke dua dijadwalkan sekitar Agustus 2014 mendatang, yakni rangka baja bentang utama atau bentang tengah seberat 3 ribu metrix ton yang saat ini masih dalam proses pembuatan," ujar Budi Harsono.  (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014