Tingkat kehidupan petani di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang Maret 2024 secara umum makin sejahtera menyusul kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 2,55 persen dibanding Februari 2024.

"NTP Provinsi Kaltim pada Maret 2024 sebesar 137,21. Terdapat kenaikan 2,55 persen dibandingkan dengan NTP pada Februari 2024," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Senin.

Angka keseimbangan NTP adalah 100, sehingga NTP diatas angka 100, apalagi hingga mencapai 137,21, berarti petani di Kaltim semakin sejahtera dari bulan-bulan sebelumnya.

Kenaikan NTP itu disebabkan =indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 3,59 persen. Sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) hanya naik 1,01 persen.

Yusniar merinci NTP pada Maret di masing-masing subsektor, yakni Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 106,94, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 119,20, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 181,56, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 103,81, dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 100,54.

Baca juga: Nilai Tukar Petani Kaltim naik 1,61 persen di Februari 2024

Pada Maret 2024, terdapat empat subsektor yang mengalami kenaikan NTP, yaitu (1) subsektor tanaman pangan naik 1,89 persen dan (2) subsektor hortikultura naik sebesar 4,50 persen.

Kemudian, (3) subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 3,41 persen, dan (4) subsektor perikanan 0,66 persen. Sebaliknya, satu subsektor mengalami penurunan, yaitu subsektor peternakan minus 0,77 persen.

Sejalan dengan kenaikan NTP, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) pada Maret 2024 menjadi 141,23 atau naik 3,35 persen dibandingkan dengan NTUP pada Februari 2024 yang tercatat sebesar 136,65. 

Terdapat empat subsektor yang mengalami peningkatan NTUP, yaitu (1) subsektor tanaman pangan naik 2,51 persen, (2) subsektor hortikultura naik 5,31 persen, (3) subsektor tanaman perkebunan rakyat 4,38 persen, dan (4) subsektor perikanan naik 1,37 persen. 

"Sebaliknya, ada satu subsektor yang mengalami penurunan NTUP, yaitu subsektor peternakan dengan penurunan hingga 0,14 persen," kata Yusniar.

Baca juga: Petani Kaltim makin sejahtera ditandai oleh kenaikan NTP

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024