Sangatta (ANTARA Kaltim) - Dandim 0909/Sangatta Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur Letkol Inf Andi Gunawan menjamin para Bintara Pembina Desa (Babinsa) di wilayahnya akan profesional dan netral dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014.
"Saya percaya dan menjamin para Babinsa yang setiap hari berada di tengah-tengah masyarakat akan menjalankan tugasnya dengan profesional," katanya melalui Pasi Intel Kodim 0909/SGT Kapten Inf Iriawanto di Sangatta, Selasa.
Ia mengatakan Babinsa tidak akan mengarahkan masyarakat untuk mendukung salah satu pasangan calon Persiden dan wakil Presiden pada pemilihan Presiden 9 Juli 2014.
Menurut dia, mereka para Babinsa telah dibekali dan berikan pembinaan oleh pimpinan agar menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsi TNI yakni membantu Polri mengamankan jalannya Pesta Demokrasi, baik itu Pemilu Legislatif, pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) maupun Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
"Keberadaan TNI hanya membantu Polri mengamankan Pilpres bukan untuk mengarahkan salah saru calon. Oleh karena itu dijamin Babinsa di Kutai Timur dijamin netralitasnya di Pilpres," katanya.
TNI, kata dia, tidak menempatkan anggotanya di tempat pemungutan suara (TPS), namuan tetap memantau untuk mengetahui jika ada permasalahan yang kemudian wajib untuk melaporkannya ke Koramil dan Kodim.
Ini agar supaya TNI tidak ketinggalan didalam informasi, tapi untuk mengarahkan dukungan dipastikan tidak ada, mulai Pileg hingga Pilpres termasuk saat Pilkada berlangsung.
Sementara Serda Andi Subhan, Babinsa di Muara Wahau saat dihubungi mengatakan, tidak punya hak untuk mengarahkan masyarakat mendukung salah satu calon presiden dan wakil presiden 9 juli nanti, baik calon nomor urut 1 ataupun calon nomor urut 2.
"Saya tidak punya hak suara dan tidak berhak mengarahkan rakyat mendukung calon Presiden dan wakil Presiden," katanya.
Menurut dia, sejak munculnya berita-berita di media, memang banyak warga yang bertanya apakah Babinsa mendukung calon Presiden dan wakil Presiden tertentu, tapi pihaknya tidak punya hak untuk itu dan memang tidak boleh karena TNI wajib netral.
"Kewajiban Babinsa di desa membantu polisi mengamankan Pilpres jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Pemilihan Presiden 2014 diikuti dua pasangan calon presiden-cawapres, yakni nomor satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Partai Gerindra, PAN, Golkar, PKS, PPP, dan PBB. Kemudiah calon presien dan calon wakil presiden dengan nomor urut dua Jokowi-JK diusung PDI Perjuangan, NasDem, PKB, Hanura, dan PKPI (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Saya percaya dan menjamin para Babinsa yang setiap hari berada di tengah-tengah masyarakat akan menjalankan tugasnya dengan profesional," katanya melalui Pasi Intel Kodim 0909/SGT Kapten Inf Iriawanto di Sangatta, Selasa.
Ia mengatakan Babinsa tidak akan mengarahkan masyarakat untuk mendukung salah satu pasangan calon Persiden dan wakil Presiden pada pemilihan Presiden 9 Juli 2014.
Menurut dia, mereka para Babinsa telah dibekali dan berikan pembinaan oleh pimpinan agar menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsi TNI yakni membantu Polri mengamankan jalannya Pesta Demokrasi, baik itu Pemilu Legislatif, pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) maupun Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
"Keberadaan TNI hanya membantu Polri mengamankan Pilpres bukan untuk mengarahkan salah saru calon. Oleh karena itu dijamin Babinsa di Kutai Timur dijamin netralitasnya di Pilpres," katanya.
TNI, kata dia, tidak menempatkan anggotanya di tempat pemungutan suara (TPS), namuan tetap memantau untuk mengetahui jika ada permasalahan yang kemudian wajib untuk melaporkannya ke Koramil dan Kodim.
Ini agar supaya TNI tidak ketinggalan didalam informasi, tapi untuk mengarahkan dukungan dipastikan tidak ada, mulai Pileg hingga Pilpres termasuk saat Pilkada berlangsung.
Sementara Serda Andi Subhan, Babinsa di Muara Wahau saat dihubungi mengatakan, tidak punya hak untuk mengarahkan masyarakat mendukung salah satu calon presiden dan wakil presiden 9 juli nanti, baik calon nomor urut 1 ataupun calon nomor urut 2.
"Saya tidak punya hak suara dan tidak berhak mengarahkan rakyat mendukung calon Presiden dan wakil Presiden," katanya.
Menurut dia, sejak munculnya berita-berita di media, memang banyak warga yang bertanya apakah Babinsa mendukung calon Presiden dan wakil Presiden tertentu, tapi pihaknya tidak punya hak untuk itu dan memang tidak boleh karena TNI wajib netral.
"Kewajiban Babinsa di desa membantu polisi mengamankan Pilpres jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Pemilihan Presiden 2014 diikuti dua pasangan calon presiden-cawapres, yakni nomor satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Partai Gerindra, PAN, Golkar, PKS, PPP, dan PBB. Kemudiah calon presien dan calon wakil presiden dengan nomor urut dua Jokowi-JK diusung PDI Perjuangan, NasDem, PKB, Hanura, dan PKPI (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014