Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota DPRD Kaltim Sudarno mengatakan kerusakan lingkungan di Provinsi Kaltim sudah sangat mengkhawatirkan, baik oleh perusahaan perkayuan, perkebunan, tambak, terlebih pertambangan batubara.

“Fraksi PDIP tidak lelahnya mengingatkan kepada semua pihak termasuk pemerintah daerah untuk menjalankan pembangunan daerah yang ramah lingkungan. Sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam Kaltim sangat mengandalkan eksploitasi sumber daya alamnya sebagai sumber pendapatan, baik dari migas dan batubara serta kebutanan,” kata Sudarno.

Sudarno mengatakan laju degradasi sumber daya hutan dan lahan di Kaltim sangat tinggi mencapai lebih dari 2 persen pertahun. Penurunan kualitas air sungai sebagai sumber air minum di Kaltim juga terus mengami peningkatan.

Masih sulit menilai efektifitas upaya pemerintah dalam dalam menurunkan laju kerusakan suberdaya alam di Kaltim. ”Karenanya kecepatan kerusakan alam dan hilangnya berbagai flora dan fauna lebih laju dibandingkan dengan upaya penanganan dan pencegahan atas kerusakan ekosistem yang terjadi,” tegas Sudarno.

Menurut Sudarno, pertumbuhan pembangunan di Kaltim nampaknya kurang memperhatikan ekosistem dan kelestarian alam yang tercermin dari dampak yang terjadi, akibat pengerusakan alam dengan dalih meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi hampir setiap tahun disejumlah daerah menjadi bukti bahwa alam dikaltim tidaklah stabil lagi. Ini karena perubahan wajah alam yang dahulunya berbukit-bukit dan hijau, kini mulai diratakan serta ditebang dengan tujuan memberikan lahan baru bagi investor untuk membuka usaha,” tutur Sudarno.

Pihaknya juga mendorong pelaku bisnis di Indonesia untuk mengadopsi cara-cara berproduksi yang ramah lingkungan, seperti daur ulang dan penggunaan energi terbarukan, yang manfaatnya bisa untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan efisiensi. (Humas DPRD kaltim/adv/bar/dhi)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014