Nunukan (ANTARA Kaltim) - Kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sekitar 80 persen didatangkan dari Negeri Sarawak, Malaysia.

Markus tokoh masyarakat Kecamatan Krayan di Nunukan, Kamis mengatakan tingginya pasokan dari Malaysia itu karena sulitnya mendapatkan produk Indonesia di daerah perbatasan tersebut.

Ia menjelaskan, kebutuhan pokok masyarakat setempat yang tidak didatangkan dari negara tetangga hanyalah minyak goreng, garam, mie instan dan beras.

Sementara berbagai jenis kebutuhan pokok sehari-hari harus didatangkan dari Negeri Sarawak karena aksesnya dekat dan mudah memperolehnya dibandingkan mendatangkan produk negara sendiri yang membutuhkan biaya operasional yang sangat tinggi yang menyebabkan harganya pun melambung tinggi.

Markus menyebutkan, kebutuhan pokok berupa beras dan garam merupakan produk lokal masyarakat Kecamatan Krayan sehingga kedua produk ini sangat mudah mendapatkannya untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Dia menambahkan bukan hanya kebutuhan pokok yang dikonsumsi saja yang didatangkan dari luar negeri tetapi juga seluruh bahan-bahan bangunan seperti semen, besi dan lain-lainnya harus disuplai dari Negeri Sarawak.

Akibat kesulitan mendapatkan bahan-bahan bangunan produksi Indonesia, Markus menegaskan, pembangunan di kedua kecamatan tersebut terkendala dan sangat sulit bersaing dengan kemajuan pembangunan yang dialami masyarakat di negara tetangga.

Untuk itu, dia sangat mengharapkan adanya perhatian pemerintah daerah dan pusat benar-benar mampu memikirkan solusi terkait kebutuhan pokok masyarakat di Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan yang harganya mudah dijangkau dan mendapatkannya.

Ia yakin sepanjang pemerintah tidak mampu mengadakan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat di kecamatan itu maka sangat wajar apabila jiwa nasionalisme dan patriotisme masyarakat akan semakin menipis.

"Masyarakat disana (Krayan dan Krayan Selatan) memang masih menganut "garuda di dadaku" tetapi "perutku di Malaysia"," ujar dia.    (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014