Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara, menerima sertifikat ISO 9001:2008, standar internasional untuk sistem manajemen mutu atau kualitas dari PT SGS, salah satu badan sertifikasi yang ada di Indonesia.

Top Manajemen Penerapan Sistem Manajemen Mutu Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara, Edi Damansyah di Samarinda, Senin, mengatakan, proses persiapan sertifikasi ISO tersebut dikerjakan selama enam bulan, yakni sejak Oktober 2013 hingga Maret 2014.

Pada tahap pertama kata dia, dimulai pada Oktober hingga Desember 2013 yakni dengan perencanaan dan persiapan, kemudian tahap kedua pada periode Januari-Maret 2014 dilakukan implementasi dan pelaksanaan audit.

Selanjutnya, pada 3 - 7 Maret 2014 lanjut Edi Damansyah, dilaksanakan audit internal ISO pada 12 Bagian di Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara, dilanjutkan dengan tinjauan manajemen oleh PT SGS Indonesia.

"Dari hasil audit sertifikasi tersebut, maka pada 4 April 2014 Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara dinyatakan memenuhi semua persyaratan dalam rangka penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008," ujar Edi Damansyah.

Selama tahapan proses dan implementasi penerapan sistem manajeman mutu ISO 9001:2008 lanjut dia, di Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara, mendapatkan pendampingan dan bimbingan langsung dari konsultan PT Galore Indonesia.

Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara, kata Edi Damasnyah, sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan aparatur berjumlah 1.062 orang, terdiri dari 1.786 PNS dan 376 Tenaga Harian Lepas (THL), dengan sarana prasaran terbatas telah membuktikan mampu meraih ISO 9001:2008.

"Ini menunjukkan aparat sekretariat kabupaten telah melaksanakan perubahan secara sistematis dan bertahap dalam kinerja sesuai sistem yang terukur," ujar Edi Damansyah.

Selain dihadiri staf dan kepala instansi di lingkungan Pemkab Kutai Kartanegara penyerahan sertifikat ISO tersebut juga dihadiri forum unsur koordinasi pimpinan daerah.

Sementara, Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari berpesan kepada 12 kepala bagian di sekretariat kabupaten setempat, agar terus menjaga standar mutu pelayanan yang sudah diterapkan.

"Sertifikat ISO ini jangan sekedar pajangan atau hiasan dinding kantor anda, tetapi sebagai pelecut semangat untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan," ungkap Rita Widyasari saat menyerahkan sertifikat ISO 9001:2008 kepada 12 kepala bagian di sekretariat Kabupaten Kutai Kartannegara.

Meraih ISO 9001;2008, menurut Rita Widyasari bukan pekerjaan gampang dan juga bukan tujuan akhir, kerena tujuan yang sesungguhnya adalah bagaimana aparatur pemerintah selalu berfikir untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, dengan acuan pelayanan berstandar Internasional.

Sertifikasi ISO 9001:2008 itu menurut Rita Widyasari merupakan tekad Pemkab Kutai Kartanegara untuk melakukan perubahan manajemen pemerintah untuk memberikan pelayanan lebih baik.

"Alqur'an menyebutkan Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang berusaha merubahnya. Inilah yang kita lakukan di Setkab Kukar, kami berubah untuk maju," ujarnya.  

ISO 9001:2008 yang merupakan penghargaan atas manajemen mutu yang dilaksanakan Setkab Kutai Kartanegara dianggap Rita Widyasari adalah sebuah ujian.

"Jangan sampai terlena dengan raihan ISO, ini adalah ujian bagi kita. Makanya, manajmen mutu harus terus ditingkatkan, karena kita berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan," imbaunya.

Rita juga berharap, SKPD lainnya yang berhubungan dengan pelayanan langsung kepada masyarakat, contohnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil harus bersertifikat ISO 9001:2008 pada tahun 2015.

Manager Bisnis PT SGS Indonesia, Shashi Bhushan Jogan mengatakan, sertifikasi ISO 9001:2008 biasanya dilakukan oleh perusahaan swasta, sehingga sangat jarang dilakukan lembaga pemerintah.

"Sedikit sekali pemerintah di Indonesia yang bersertifikat ISO 9001:2008 mungkin bisa dihitung dengan jari, jadi saya ucapkan selamat kepada Pemkab Kutai Kartanegara," ungkap Shashi Bhushan Jogan.   (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014