Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Sebanyak 57 Kepala Keluarga atau 223 jiwa warga suku Basap yang telah mendapatkan rumah bantuan CSR PT Kaltim Prima Coal (KPC) di dusun Segading desa Keraitan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Kaltim mengaku hidupnya lebih baik dibandingkan di kampung lama yang hidup berpindah-pindah.

Kepala Desa Keraitan Jumansyah, mengatakan kehidupan warganya sejak menempati kawasan dusun Segading ini berubah jauh dibandingkan dengan kampung lama. Dulu kami hidup pindah-pindah kemudian menetap segading namun masih jauh dari layak.

"Banyak perubahan positif kami rasakan di sini, rumah bagus, air bersih dan listrik gratis dan biaya hidup ditanggung KPC selama dua tahun "kata Kades Jumansyah, Senin.

Selain itu juga disini tersedia sekolah gratis untuk anak-anak kami, kebun disiapkan dua hektare per KK dan KPC membangunkan lahan pengembangan budidaya ikan dan budidaya kebun karet dan lainnya.

Menurut Kades Jumansyah kawasan perkampungan baru yang dibangun KPC ini awalnya warga tidak mau pindah, namun karena pemerintah ikut memberikan penjelasan keuntungan dan manfaatnya.

Melalui pendekatan langsung yang dilakukan pejabat Kutai Timur dan Pemerintah Kecamatan menemui tokoh adat dan tokoh masyarakat serta warga suku basap akhirnya bersedia pindah.

Memang masih ada beberapa KK warga masih disana segading, tapi mudah-mudahan dalam waktu tidak lama, mereka akan menyusul pindah karena melihat warga lainnya hidupnya berubah lebih baik.

Salah satu warga suku basak yang sudah merasakan perubahan hidup jauh lebih baik adalah Siti Jariah 27 tahun bersama suami dan dua anaknya serta ibunya.

Menurut Siti Jariah yang mengaku senang menempati rumah baru bantuan KPC,sudah setahun pindah dari kampung segading lama. Sebelumnya tinggal di desa karangan.

Siti jariah mengakui dulu mereka pindah-pindah gubuk terus di karangan dan segading. Sekarang senang tinggal disini dan lebih enak.

"Ya enak disini tidak gelap listriknya nyala terus.Airnya enak dapat uang daging juga dan jatah sembako gratis tiap bulan dari KPC"katanya dengan dialek khas suku basap saat ditemui, Senin.

Suami saya juga tiap hari bekerja ikut borongan gedung budaya, bisa dapat gaji untuk nambah belanja kami.

Dikonfirmasi, GM ESD Husein Akma didampingi Manager External Relation dan uperintendent Public Communications Yordhen Ampung, mengatakan pembangunan rumah untuk suku basap yang tinggal di segading itu, karena adanya rencana perluasan tambang PT.KPC di Pit B dan Pit C di blok Bengalon.

Keberadaan warga di Dusun Segading-Desa Keraitan akan semakin terdesak oleh lingkar area operasional tambang PT.KPC, ini tentunya akan memberikan dampak kepada masyarakat khususnya suku basap.

"Dari hasil mitigasi, dampak tambang tersebut antara lain adalah terkait pada aspek lingkungan, keamanan, keselamatan dan dampak sosial"katanya.

Pembangunan rumah suku basap di matirowali kata Husein Akma telah ditetapkan sebagai lokasi Segading Resettlement oleh SK Bupati Kutai Timur nomor 140/K.855/2010 dan diresmikan 6 November 2011. Mulai dihuni pada tahun 2012. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014