Program TNI AD Manunggal Air telah menyasar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dengan merealisasikan pembangunan sebanyak 89 sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan mendukung program pertanian warga setempat.
Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik di Kutai Kartanegara, Selasa, mengatakan program manunggal air yang digawangi TNI AD tersebut sangat mendukung misi pemerintah dalam upaya mensejahterakan masyarakat.
"Pemerintah Provinsi Kaltim sangat mendukung langkah Kasad menugaskan Pangdam Mulawarman, karena memiliki kepedulian sangat besar dalam pengembangan sektor pertanian," kata Akmal Malik saat mendampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pada Kegiatan Kick Off Pembangunan 89 Titik dan Penanaman Padi di Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pj Gubernur Akmal Malik menyampaikan rasa syukur, karena Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak beserta istri Paulina Simanjuntak sampai di Kecamatan Loa Kulu.
"Kita sangat bangga. Bapak Kasad hadir menjawab permasalahan riil di tengah masyarakat," katanya.
Akmal menjelaskan Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, terdapat kurang lebih 8.000 hektare sawah yang tidak dapat ditanami tidak ada air irigasi sehingga masyarakat menanam kelapa sawit.
"Kalau ini dibiarkan, maka lahan-lahan pangan produktif kita akan habis," tegasnya.
Pembangunan 89 titik air di Kukar menurut Akmal baru awal, dan Pemerintah Provinsi Kaltim akan membangun lokasi lain.
"Kita akan melakukan di 200 titik dengan dukungan para kepala daerah. Bupati Paser, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Kutai Timur yang masih ada lahan produktif," tuturnya.
Di perubahan anggaran 2024, Akmal menjelaskan Pemprov Kaltim akan fokus pada kegiatan ketahanan pangan.
"Dengan kehadiran jajaran TNI membangun sumur-sumur air telah memotivasi pemerintah daerah untuk juga melakukannya," jelasnya.
Di Kaltim diakuinya terdapat daerah-daerah potensial pangan, seperti Kukar, Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Timur, dan Mahakam Ulu.
"Kita harus mendorong intensifikasi karena ekstensifikasi tidak mungkin lagi karena lahan sudah terbatas," ungkapnya.
Sementara itu, KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan perlu segera menyiapkan air yang tidak terpengaruh oleh cuaca lagi.
"Mungkin nanti suatu saat bisa membuat embung-embung yang besar. Itu harus dilakukan, ini masih proses awal," ujarnya.
Komandan Kodim 0906/KKR Letnan Kolonel Infanteri Jeffry Satria memaparkan pembangunan Sistem Air Pertanian akan dilakukan di Kecamatan Muara Kaman, Kecamatan Sebulu, Kecamatan Tenggarong, Kecamatan Tenggarong Seberang dan Kecamatan Loa Kulu.
"Luas lahan yang tercakup dalam sistem air pertanian ini sekitar1.636,2 hektare dan mengairi sawah milik 66 kelompok tani," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik di Kutai Kartanegara, Selasa, mengatakan program manunggal air yang digawangi TNI AD tersebut sangat mendukung misi pemerintah dalam upaya mensejahterakan masyarakat.
"Pemerintah Provinsi Kaltim sangat mendukung langkah Kasad menugaskan Pangdam Mulawarman, karena memiliki kepedulian sangat besar dalam pengembangan sektor pertanian," kata Akmal Malik saat mendampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pada Kegiatan Kick Off Pembangunan 89 Titik dan Penanaman Padi di Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pj Gubernur Akmal Malik menyampaikan rasa syukur, karena Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak beserta istri Paulina Simanjuntak sampai di Kecamatan Loa Kulu.
"Kita sangat bangga. Bapak Kasad hadir menjawab permasalahan riil di tengah masyarakat," katanya.
Akmal menjelaskan Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, terdapat kurang lebih 8.000 hektare sawah yang tidak dapat ditanami tidak ada air irigasi sehingga masyarakat menanam kelapa sawit.
"Kalau ini dibiarkan, maka lahan-lahan pangan produktif kita akan habis," tegasnya.
Pembangunan 89 titik air di Kukar menurut Akmal baru awal, dan Pemerintah Provinsi Kaltim akan membangun lokasi lain.
"Kita akan melakukan di 200 titik dengan dukungan para kepala daerah. Bupati Paser, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Kutai Timur yang masih ada lahan produktif," tuturnya.
Di perubahan anggaran 2024, Akmal menjelaskan Pemprov Kaltim akan fokus pada kegiatan ketahanan pangan.
"Dengan kehadiran jajaran TNI membangun sumur-sumur air telah memotivasi pemerintah daerah untuk juga melakukannya," jelasnya.
Di Kaltim diakuinya terdapat daerah-daerah potensial pangan, seperti Kukar, Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Timur, dan Mahakam Ulu.
"Kita harus mendorong intensifikasi karena ekstensifikasi tidak mungkin lagi karena lahan sudah terbatas," ungkapnya.
Sementara itu, KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan perlu segera menyiapkan air yang tidak terpengaruh oleh cuaca lagi.
"Mungkin nanti suatu saat bisa membuat embung-embung yang besar. Itu harus dilakukan, ini masih proses awal," ujarnya.
Komandan Kodim 0906/KKR Letnan Kolonel Infanteri Jeffry Satria memaparkan pembangunan Sistem Air Pertanian akan dilakukan di Kecamatan Muara Kaman, Kecamatan Sebulu, Kecamatan Tenggarong, Kecamatan Tenggarong Seberang dan Kecamatan Loa Kulu.
"Luas lahan yang tercakup dalam sistem air pertanian ini sekitar1.636,2 hektare dan mengairi sawah milik 66 kelompok tani," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024