Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik menegaskan bahwa sukses pembangunan yang dicapai pemerintah daerah itu saat ini berkat sinergi yang baik antara unsur pemerintah baik provinsi, kabupaten/kota maupun masyarakat.

Akmal Malik di Samarinda, Minggu, mengatakan wujud dari sinergi itu di antaranya pada tingkat provinsi misalnya, sukses pembangunan tidak lepas dari sinergi yang baik dengan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

“Jadi, tidak ada yang namanya Superman, yang ada adalah Super Tim. Pemerintah ini adalah Super Tim. Di sana ada Gubernur, Kapolda, Pangdam, Danrem, Kajati dan lainnya,” kata Akmal Malik.

Saat ini, pembangunan di Kalimantan Timur terus menunjukkan tren positif. Angka kemiskinan ekstrem di Kaltim berhasil diturunkan dari 1,6 persen pada 2022 menjadi 0,10 persen di akhir 2023. Di sisi lain, angka inflasi di Kaltim berhasil dikendalikan pada kisaran 2,9 persen.

Akmal bersyukur mendapat amanah untuk memimpin orkestrasi pembangunan ini di Kaltim. Dengan semangat itu, maka sinergi orkestrasi ini harus terus dilakukan, termasuk dengan pemerintah pusat, kabupaten/kota juga perusahaan.

Kemiskinan ekstrem yang berhasil diturunkan secara drastis, lanjut Akmal, berkat program pembangunan rumah layak huni yang dikontribusikan melalui community social responcibilty (CSR) perusahaan pertambangan batu bara, perkebunan, perminyakan, perbankan dan lainnya.

“Tidak ada yang paling hebat. Saya percaya dengan proses. Kita bersyukur, kemiskinan ekstrem di Kaltim terendah secara nasional,” ungkapnya.

“Sukses ini bukan hanya berkat kolaborasi dengan Forkopimda, tetapi juga dengan para pelaku usaha,” jelasnya.

Kolaborasi jangka panjang yang masih akan dilanjutkan jelas Akmal adalah menyiapkan ketersediaan pangan dengan meningkatkan sisi produksi.

Sebab menurut dia, kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) jelas memberikan berkah besar bagi Kaltim.

Tetapi di sisi lain, Kaltim harus mampu menyiapkan ketersediaan pangan sebagai dampak tak terbendung dari migrasi penduduk sebagai akibat IKN.

Tahun ini diprediksi sekitar 800 ribu orang akan masuk ke Kaltim dan IKN. Akmal menjelaskan setidaknya Kaltim memiliki empat kabupaten yang potensial menjadi lumbung pangan yakni Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Kutai Barat (Kubar) dan Kutai Kartanegara (Kukar).

"Kita benahi semua jalur produksi. Kita juga fokuskan anggaran untuk pertanian," tambah Akmal.

Hal berat yang masih harus dituntaskan adalah mengubah paradoks, yakni memperluas areal pertanian, sementara di lapangan banyak areal pertanian berubah menjadi perkebunan sawit dan tambang batu bara.

 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024