Bandara APT Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur, bersiap menjadi lokasi uji coba taksi terbang atau trial advanced air mobility yang rencana diperuntukkan untuk transportasi publik Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Pada hari ini, kami menerima kunjungan dari produsen taksi terbang Hyundai Motors yang melakukan survei rencana uji coba di Bandara APT Pranoto Samarinda," kata Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda, Maeka Rindra Hariyanto, di Samarinda, Selasa.
Menurut Maeka, Tim Hyundai Motor yang merupakan produsen mobil asal Korea Selatan, akan menentukan apakah Samarinda atau Balikpapan yang akan menjadi tempat uji coba penggunaan taksi terbang nantinya.
"Ini akan menjadi tempat yang pertama kali diuji coba penggunaan taksi terbang untuk IKN," ujarnya.
Maeka menambahkan, Bandara APT Pranoto Samarinda mendukung penuh kegiatan-kegiatan mereka sebagai penunjang pembangunan IKN.
"Dari sisi operasional, bandara ini tidak sepadat seperti halnya Balikpapan. Kami juga menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan, baik itu dari rute, jam terbang, slot, hingga tempat singgah," tuturnya.
Maeka meneruskan bahwa tim Hyundai Motors masih memeriksa kondisi lapangan yang memenuhi dengan kriteria yang mereka harapkan.
"Ini masih sifatnya survei awal, belum ada penetapan lokasi pasti. Mereka juga akan memikirkan bagaimana mendatangkan pesawat tersebut menggunakan kapal hingga nanti sampai ke Samarinda," katanya lagi.
Dituturkan Maeka, taksi terbang tersebut rencananya akan diuji coba pada tiga atau empat bulan ke depan. Namun, kepastian dan kesiapannya tentu diputuskan oleh pihak Hyundai Motors.
Secara garis besar, pihak Bandara APT Pranoto Samarinda siap mengakomodir hal tersebut, apalagi, imbuh Maeka, taksi terbang tersebut dianggap ramah lingkungan karena menggunakan sumber daya listrik.
"Taksi terbang diharapkan bisa menjadi solusi transportasi masa depan, terutama di daerah perkotaan yang padat dan macet," ungkapnya.
Sebelumnya, untuk mendukung IKN Nusantara di Kalimantan Timur sebagai kota pintar, Otorita IKN siap menguji coba mobil otonom dan taksi terbang pada tahun 2024.
Menurut Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Mohammed Ali Berawi, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan provider teknologi asal Korea Selatan untuk mengembangkan taksi terbang.
"Teknologi taksi terbang ini mirip dengan drone yang bisa mengangkut penumpang dan barang," terang Ali.
Taksi terbang tersebut berfungsi mempermudah akses ke daerah-daerah yang terpencil dan berbukit yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan darat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024