Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2023 mengalami pertumbuhan cukup baik, yakni mencapai 6,22 persen, dengan pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi didorong oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 16,05 persen.
"Sementara itu, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang sebesar 36,40 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana Nababan, di Samarinda, Selasa.
Pertumbuhan ekonomi Kaltim yang sebesar 6,22 persen ini, kata dia lagi, mengalami perkembangan menggembirakan karet lebih tinggi dibanding capaian tahun 2022 yang tumbuh 4,48 persen.
Perekonomian Provinsi Kaltim 2023 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp843,57 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp537,63 triliun, dan PDRB per kapita mencapai Rp215,76 juta.
Yusniar juga mengatakan, ekonomi Kaltim triwulan IV-2024 terhadap triwulan IV-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,76 persen year on year (y-on-y).
Dari sisi produksi, lapangan usaha konstruksi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,63 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 38,15 persen.
Sedangkan untuk triwulan IV-2023 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 2,30 persen (q-to-q).
Dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,03 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 65,97 persen.
"Pertumbuhan ekonomi 2023 terjadi di semua provinsi di Pulau Kalimantan. Provinsi Kaltim menyumbang kontribusi tertinggi pada penyusunan nilai tambah regional Kalimantan yang total sebesar 48,38 persen," kata Yusniar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024