Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Paser mengalami kekurangan stok darah menyusul meningkatnya kebutuhan darah untuk pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya dalam sepekan terakhir .
“Per hari ini, tersisa 26 kantong darah yang terdiri 19 kantong darah A dan O, ” kata Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI dr. Achmad Hadiwijaya, di Tanah Grogot,Kamis (11/10).
Ia mengatakan berdasarkan catatan PMI Paser, terakhir pada 7 Januari tersisa 70 kantong darah terdiri dari 38 kantong darah golongan A, 11 kantong darah golongan B, 18 kantong darah golongan O, dan 3 kantong golongan AB.
Diakuinya memang terjadi peningkatan permintaan darah dalam beberapa hari terakhir khususnya untuk keperluan cuci darah Pasien RSUD Panglima Sebaya.
Dikemukakannya pada akhir 2023 lalu stok darah di PMI Paser terbilang aman. Namun pada awal Januari terjadi peningkatan permintaan.
Hadiwijaya menjelaskan, sebenarnya kekurangan kantong darah bisa terpenuhi dengan adanya donor pengganti yang disiapkan dari pihak pasien.
“Pasien yang mendapat donor darah, mencari donor pengganti dari keluarga, teman, dan kerabatnya. Ini bisa menutupi kekurangan stok darah,” ujarnya.
Menurutnya yang menjai masalah tidak semua pasien bisa melakukan hal tersebut.
Untuk menambah stok darah, kata dia, pihaknya akan mengaktifkan kegiatan donor darah dengan mendatangi perkantoran, yayasan, maupun organisasi kemasyarakatan.
Diketahui kebutuhan darah di RSUD Panglima Sebaya setiap tahunnya sebanyak 6.000 kantong darah, atau setiap 500 kantong darah per bulannya.
“Namun mulai meningkat sampai 600 kantong darah per bulan. Harapan kami pendonor aktif dapat melakukan donor darah,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024