Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Mahakam Berau (BPDAS-MB) Samarinda, Kalimantan Timur, selama tahun 2023 mendistribusikan sekitar 5 juta bibit pohon ke beberapa kawasan, antara lain ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Balikpapan dan ke Kalimantan Utara.
"Bibit pohon sebanyak itu, ada yang kami ambil dari Persemaian Mentawir di IKN dan ada yang dikembangkan melalui kebun bibit rakyat berupa tanaman buah produktif," ujar Kasi Penguatan Kelembagaan DAS pada BPDAS-MB Samarinda, Solehudin di Samarinda, Selasa.
Bibit yang telah ditanam dan didistribusikan terdiri atas berbagai jenis, antara lain bibit pohon endemik Kalimantan, bibit buah khas Kalimantan, dan bibit pohon buah produktif yang sering dikonsumsi masyarakat.
Bibit pohon tersebut ada yang ditanam masyarakat pekebun, kelompok tani, kelompok pecinta lingkungan sebagai penghijauan, dan ada yang penanaman dilakukan secara seremonial namun serentak.
Untuk penanam secara seremoni, lanjut Soleh, setidaknya tahun ini telah dilakukan lima kali, pertama adalah penanaman di IKN bersama Menteri Lingkungan Hidup Republik Kongo, kemudian penanaman bersama Senator Amerika Serikat yang juga di kawasan IKN.
Berikutnya adalah penanaman yang dilakukan bersama dengan TNI dan Polri di Pantai Lamaru Balikpapan berupa bibit mangrove, lantas penanaman untuk penghijauan dengan Kodam VI/Mulawarman di area eks tambang batu bara di kawasan Bukit Tengkorak, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
"Besok (Rabu, 6 Desember) juga ada seremoni penanaman serentak yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Pemkab PPU, dipusatkan di dekat Stadion Panglima Sentik, Penajam, ditambah besok, maka ada enam kali penanaman seremoni dan serentak," katanya.
Bibit pohon yang ditanam di seputar Stadion Panglima Santik Penajam kebanyakan bibit buah produktif agar hasilnya bisa dikonsumsi masyarakat seperti jambu kristal, jambu air, jeruk, petai, klengkeng, mangga, dan durian. Ada pula bibit pohon tebubuya.
"Penanam penghijauan yang dilakukan ini sebagai upaya rehabilitasi hutan dan lahan. Ini merupakan program berkelanjutan karena tidak sekadar menanam, tapi juga dilakukan perawatan," kata Soleh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Bibit pohon sebanyak itu, ada yang kami ambil dari Persemaian Mentawir di IKN dan ada yang dikembangkan melalui kebun bibit rakyat berupa tanaman buah produktif," ujar Kasi Penguatan Kelembagaan DAS pada BPDAS-MB Samarinda, Solehudin di Samarinda, Selasa.
Bibit yang telah ditanam dan didistribusikan terdiri atas berbagai jenis, antara lain bibit pohon endemik Kalimantan, bibit buah khas Kalimantan, dan bibit pohon buah produktif yang sering dikonsumsi masyarakat.
Bibit pohon tersebut ada yang ditanam masyarakat pekebun, kelompok tani, kelompok pecinta lingkungan sebagai penghijauan, dan ada yang penanaman dilakukan secara seremonial namun serentak.
Untuk penanam secara seremoni, lanjut Soleh, setidaknya tahun ini telah dilakukan lima kali, pertama adalah penanaman di IKN bersama Menteri Lingkungan Hidup Republik Kongo, kemudian penanaman bersama Senator Amerika Serikat yang juga di kawasan IKN.
Berikutnya adalah penanaman yang dilakukan bersama dengan TNI dan Polri di Pantai Lamaru Balikpapan berupa bibit mangrove, lantas penanaman untuk penghijauan dengan Kodam VI/Mulawarman di area eks tambang batu bara di kawasan Bukit Tengkorak, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
"Besok (Rabu, 6 Desember) juga ada seremoni penanaman serentak yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Pemkab PPU, dipusatkan di dekat Stadion Panglima Sentik, Penajam, ditambah besok, maka ada enam kali penanaman seremoni dan serentak," katanya.
Bibit pohon yang ditanam di seputar Stadion Panglima Santik Penajam kebanyakan bibit buah produktif agar hasilnya bisa dikonsumsi masyarakat seperti jambu kristal, jambu air, jeruk, petai, klengkeng, mangga, dan durian. Ada pula bibit pohon tebubuya.
"Penanam penghijauan yang dilakukan ini sebagai upaya rehabilitasi hutan dan lahan. Ini merupakan program berkelanjutan karena tidak sekadar menanam, tapi juga dilakukan perawatan," kata Soleh.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023