Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) 
Kabupaten Paser Hendra Wahyudi meminta pemerintah daerah melakukan analisis dan kajian terhadap peristiwa banjir yang terjadi Tanah Grogot, saat hujan deras.

“Analisis dan kajian itu untuk mengetahui penyebab limpahan air yang meningkat hingga menggenang di sebagian wilayah perkotaan,” Kata Hendra Wahyudi, Jumat ( 1/12).

Menurut Hendra, analisis pemerintah daerah bertujuan pula agar dampak banjir tidak makin meluas sekaligus mencegah korban maupun kerugian materiil yang lebih besar.

Banjir di Kota Tanah Grogot, pada November 2023, menurutnya, lebih lebat dengan volume air yang lebih tinggi dibandingkan banjir pada 2022.

Pada Rabu (26 /11), wilayah di Kecamatan Tanah Grogot diguyur hujan deras selama beberapa jam yang mengakibatkan dua desa serta beberapa ruas jalan terendam banjir.

Baca juga: Anggota DPRD Paser minta Pemda libatkan masyarakat cegah banjir

“Perlu upaya antisipasi dan pencegahan dari pemerintah daerah,” katanya.

Hendra meminta Pemkab Paser mengidentifikasi titik lokasi terdampak banjir sebagai upaya mencari solusi dan pencegahan.

“Semua kondisi di lapangan identifikasi dulu, dicari penyebabnya. Kemudian, dibahas dalam penyusunan master plan agar ketika musim hujan dan berpotensi banjir, penanganan akan lebih efektif," ujarnya.

Pemda juga diminta membuat sumur-sumur resapan di Tanah Grogot, seperti di kota-kota daerah lain guna mengurangi limpahan air saat hujan lebat.

“Tentu dibahas dulu, jika solusinya memang diperlukan sumur resapan seperti yang sudah diterapkan di kota lain,” katanya.

Baca juga: Banjir di Paser telah merendam 913 hektar lahan pertanian

Terkait anggaran pembuatan sumur resapan, Hendra mengatakan tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.

“Jika cukup dari APBD Paser, maka bisa diusulkan. Tapi kalau memang perlu dukungan anggaran lain, nanti akan dibahas bersama,” katanya. (ADV)
 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023