Anggota Komisi III DPRD Paser Faturrahman meminta pemerintah daerah melibatkan masyarakat untuk mencegah bencana banjir dengan pembersihan saluran drainase.

"Banyak saluran drainase kota tersumbat yang menghambat aliran air. Jika dibiarkan, akan terjadi banjir di kota," kata Faturrahman di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Rabu.

Masyarakat yang dilibatkan, menurutnya, melalui Forum Rukun Tetangga (RT) karena pengurus RT lebih mengetahui kondisi nyata di lokasi.

Faturrahman menilai pembersihan saluran drainase mendesak dilakukan menyusul peningkatan curah hujan mulai November 2023.

Musim kemarau yang terjadi cukup panjang di Paser, lanjutnya, berdampak pada drainase kurang terpelihara sehingga berpotensi banjir di Tanah Grogot, Paser.

Baca juga: BPBD Penajam masih tangani banjir di Waru

Faturrahman mengaku banjir sudah menjadi persoalan yang sering dibahas bersama pemerintah daerah sejak dia dilantik menjadi anggota DPRD Paser.

"Harus ada rencana dan inovasi untuk pencegahan banjir untuk seterusnya. Jika hanya pembersihan, tapi tidak ada tindakan lebih lanjut, masalah yang sama akan terulang kembali pada tahun depan," katanya

Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Paser, Ruslan mengatakan banjir di Paser akan menjadi kajian tim teknis pemerintah daerah.

"Ada daerah yang sebelumnya rawan banjir, kini mulai berkurang. Sedangkan daerah yang tidak pernah banjir, jadi banjir. itu akan menjadi kajian tim teknis," ujar Ruslan.

Ruslan menjelaskan, faktor utama penyebab banjir tersebut adalah drainase, topografi wilayah, dan pasang surut air sungai.

Baca juga: Kaltim mengalami 631 kali bencana banjir

"Banjir di dalam kota itu disebut banjir genangan, penyebabnya adalah drainase, serta topografi, dan pasang surut air sungai," katanya.

Berdasarkan analisa visual, Ruslan menyebutkan alih fungsi lahan dari daerah serapan menjadi pemukiman menyumbang faktor penyebab banjir genangan di wilayah kota, seperti di Desa Tapis dan Jone.

"Prediksi BMKG, musim penghujan ini akan mencapai puncak pada Februari. Hujan sepekan terakhir termasuk fase awal," katanya.(ADV)

Pewarta: R. Wartono - Mekka M

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023