Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Balikpapan melakukan inovasi untuk peningkatan keamanan bagi warga binaan dan penjaga dengan pemasangan sensor gerak dan tombol panik.

“(Inovasi itu) untuk pencegahan gangguan keamanan selain menjaga ketertiban di dalam Lapas,” kata Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kelas IIA Balikpapan Anggun Tri Hamzah, Senin.

Anggun mengatakan inovasi itu merupakan pelaksanaan aksi perubahan Angkatan III Tahun 2023 yang digelar Pusat Pelatihan, Pengembangan, dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara.

Inovasi itu telah diperkenalkan kepada para petugas pengamanan Lapas Balikpapan, mulai dari kegunaannya hingga tata cara operasionalnya.

"Tombol panik, digunakan untuk respon cepat dalam kondisi darurat," katanya tentang inovasi yang diciptakan menyusul keterbatasan jumlah petugas di lapas itu.



Di setiap blok hunian, lanjutnya, terdapat tombol panik yang dapat dijangkau warga binaan ketika terjadi situasi darurat. Lampu indikator yang ada di pos kepala regu pengamanan akan menyala jika tombol itu ditekan.

"Setiap blok memiliki warna lampu indikator masing-masing, sehingga memudahkan petugas pengamanan dalam mengidentifikasi blok mana yang mengalami kondisi darurat," ujarnya.

Dia berharap inovasi itu dapat mencegah gangguan keamanan dan ketertiban di dalam lembaga pemasyarakatan. Selain itu, petugas pengamanan diminta cepat tanggap dalam merespon situasi darurat yang terjadi.  

Selain tombol panik, Lapas Balikpapan juga mengembangkan inovasi alat sensor gerak yang dipasang di sepanjang pagar pembatas Lapas untuk deteksi dini gerakan mencurigakan, atau upaya pelarian.

"Kami harap semua regu pengamanan dapat menggunakan alat itu sebaik-baiknya," ujarnya.

Warga binaan Lapas Balikpapan sebagian besar merupakan narapidana narkoba dengan total penghuni lapas dua kali lipat dari daya tampungnya.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023