Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 22 titik panas indikator awal kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Timur selama periode pemantauan Sabtu (26/11) pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.

Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, Ahad, selama periode itu titik panas terpantau di dua kabupaten yakni Paser dan Kutai Timur.

Rinciannya, ada lima titik panas di Kabupaten Paser dengan tingkat kepercayaan menengah, kemudian di Kabupaten Kutai Timur ada 17 titik panas yang juga dengan tingkat kepercayaan menengah.

Informasi terkini mengenai sebaran titik panas ini pun langsung disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota agar dapat ditindaklanjuti.

Disampaikan pula ke pihak terkait lain di kabupaten masing-masing seperti Manggala Agni, Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran, Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan dan Perkebunan (Karlabun), hingga Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) agar mendapat penanganan sesuai tugas dan fungsi masing-masing.

Diyan juga mengingatkan warga agar tidak membuang puntung rokok sembarangan dan tidak melakukan pembakaran untuk membuka atau membersihkan lahan guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Sedangkan rincian dua kabupaten yang terdeteksi 22 titik panas itu adalah untuk Kabupaten Paser yang terpantau lima titik, semuanya tersebar hanya di satu kecamatan yakni Kecamatan Batu Sopang.

"Sedangkan 17 titik yang terpantau di Kabupaten Kutai Timur tersebar pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Sangatta Utara terpantau terdeteksi tiga titik, kemudian Kecamatan Bengalon terpantau 14 titik panas," kata Diyan.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023