Samarinda (ANTARA Kaltim)– Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan pembangunan ekonomi daerah di era otonomi menghadapi berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal, seperti halnya masalah kesenjangan dan iklim globalisasi.

Hal itu menuntut setiap daerah harus mampu bersaing baik di dalam maupun luar negeri. Kesenjangan dan globalisasi berimplikasi kepada provinsi dan kabupaten/kota untuk melaksanakan percepatan pembangunan ekonomi daerah serta fokus dalam pengembangan kawasan berdasarkan produk atau komoditi andalan.

“Percepatan pembangunan melalui pengembangan kawasan dan komoditi unggulan bertujuan agar daerah tidak tertinggal dalam persaingan pasar bebas, seraya tetap memperhatikan masalah pengurangan kesenjangan. Karena itu seluruh pemangku kepetingan memiliki peran mengisi pembangunan ekonomi daerah dan harus mampu bekerjasama melalui bentuk pengelolaan keterkaitan antara sektor, program, pelaku dan antara daerah,” ujar Awang Faroek belum lama ini.

Awang Faroek mengingatkan dalam waktu dekat Kaltim bersama provinsi lain di Indonesia akan memasuki Asean Economic Community (AEC) 2015 sebagai integrasi ekonomi negara-negara ASEAN. Pada 2015 kawasan ASEAN akan menjadi pasar terbuka yang berbasis produksi, dimana aliran barang, jasa dan investasi akan bergerak bebas.

“Disini tingkat keunggulan komparatif dan kompetitif yang berbeda antara negara ASEAN akan berpengaruh dalam menentukan manfaat AEC 2015 tersebut. Dalam konteks ini Kaltim harus terlebih dahulu mengambil kesempatan dan berperan aktif serta mempersiapkan diri menghadapi integrasi perekonomian dengan meningkatkan potensi pasar domestik dengan mendorong daya saing dan nilai tambah sumber daya alam (SDA) Kaltim,” katanya.

Karena itu, kesiapan pengembangan industri berbasis agroindustri sebagai unggulan Kaltim yang didukung oleh infrastruktur berkualitas menjadi target utama pembangunan lima tahun kedepan. Keberhasilan menyediakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas menjadi faktor kunci keberhasilan memenangkan persaingan di level regional, nasional dan dunia.

“Tidak hanya mengembangkan kawasan industri dan komoditi unggulan, kita juga sudah dan akan terus mempersiapkan SDM untuk menyongsong bonus demografi pada 2045. Melalui program beasiswa Kaltim Cemerlang,  kita berikan biaya pendidikan gratis kepada puluhan ribu putra-putri Kaltim setiap tahun hingga 2018,” jelasnya.

Awang Faroek mengimbau kepada seluruh masyarakat Kaltim agar memanfaatkan Beasiswa Kaltim Cemerlang semaksimal mungkin untuk menempuh pendidikan hingga level paling tinggi. Setelah itu, kepada mereka yang berhasil di setiap bidang keilmuan untuk mengabdi kembali ke daerah untuk membangun Kaltim lebih baik. (Humas Prov Kaltim/her)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014