Nunukan (ANTARA Kaltim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nunukan, Kaliamtan Utara akan meminjam dana dari pemerintah kabupaten setempat khususnya anggaran untuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS, karena dana belum cair.
Kepala Sub Bagian Umum Sekretariat KPU Kabupaten Nunukan, Zulkarnaen di Nunukan, Selasa, mengatakan agar pemilu dapat terlaksana sesuai rencana 9 April 2014 maka pihaknya akan meminjam dana kepada pemerintah Kabupaten Nunukan.
Ia mengatakan, anggaran untuk KPPS dijanjikan oleh pihak bank baru dapat dicairkan pada 9 April 2014, sehingg dapat meminjam dana untuk sementara guna menutupi kebutuhan pembayaran honor anggota KPPS.
Namun, kata dia, informasi yang diperoleh dari penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan, hingga pukul 10.00 WITA yang dijanjikan anggaran untuk KPPS belum juga dibagikan oleh KPU Kabupaten Nunukan yang menyebabkan tempat pemungutan suara (TSP) belum dapat didirikan oleh KPPS.
Informasi lain yang diperoleh dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Nunukan Selatan pihaknya mendapatkan anggaran dari KPU setempat hanya untuk pembuatan tempat pemungutan suara (TPS) sebesar Rp500.000 per TPS dari Rp750.000 yang dijanjikan sebelumnya.
Sementara untuk uang makan sebesar Rp35.000 per orang dan honorer bagi KPPS sebesar Rp400.000 untuk ketua dan Rp350.000 untuk anggotanya belum dicairkan.
Pantauan di sejumlah lokasi pembangunan TPS di Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan yang masuk daerah pemilihan (dapil) I, KPPS belum membuat TPS untuk persiapan pemungutan suara pemilu 2014, karena anggaran belum dicairkan KPU Kabupaten Nunukan.
KPU Kabupaten Nunukan, mengakui anggaran pemilu untuk KPPS di daerah itu belum hingga ampai H-1 anggaran untuk KPPS belum dapat dicairkan dan hal ini terjadi di seluruh Indonesia.
"Anggaran untuk KPPS belum bisa cair, hal ini juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Kepala Sub Bagian Umum Sekretariat KPU Kabupaten Nunukan, Zulkarnaen di Nunukan, Selasa, mengatakan agar pemilu dapat terlaksana sesuai rencana 9 April 2014 maka pihaknya akan meminjam dana kepada pemerintah Kabupaten Nunukan.
Ia mengatakan, anggaran untuk KPPS dijanjikan oleh pihak bank baru dapat dicairkan pada 9 April 2014, sehingg dapat meminjam dana untuk sementara guna menutupi kebutuhan pembayaran honor anggota KPPS.
Namun, kata dia, informasi yang diperoleh dari penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan, hingga pukul 10.00 WITA yang dijanjikan anggaran untuk KPPS belum juga dibagikan oleh KPU Kabupaten Nunukan yang menyebabkan tempat pemungutan suara (TSP) belum dapat didirikan oleh KPPS.
Informasi lain yang diperoleh dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Nunukan Selatan pihaknya mendapatkan anggaran dari KPU setempat hanya untuk pembuatan tempat pemungutan suara (TPS) sebesar Rp500.000 per TPS dari Rp750.000 yang dijanjikan sebelumnya.
Sementara untuk uang makan sebesar Rp35.000 per orang dan honorer bagi KPPS sebesar Rp400.000 untuk ketua dan Rp350.000 untuk anggotanya belum dicairkan.
Pantauan di sejumlah lokasi pembangunan TPS di Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan yang masuk daerah pemilihan (dapil) I, KPPS belum membuat TPS untuk persiapan pemungutan suara pemilu 2014, karena anggaran belum dicairkan KPU Kabupaten Nunukan.
KPU Kabupaten Nunukan, mengakui anggaran pemilu untuk KPPS di daerah itu belum hingga ampai H-1 anggaran untuk KPPS belum dapat dicairkan dan hal ini terjadi di seluruh Indonesia.
"Anggaran untuk KPPS belum bisa cair, hal ini juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014